Tiga starter di tiga laga awal Euro 2012 yakni Thomas Muller, Lukas Podolski, dan Mario Gomez digantikan Marco Reus, Andre Schurrle, dan Miroslav Klose.
Menghadapi Yunani yang bertahan total, Loew ingin agar Die Mannschaft "julukan Jerman" lebih cepat mengkreasikan serangan. Hasilnya memang sesuai dengan harapan. Schurrle dan Reus membuat Jerman lebih energik, cepat, cair, dan sangat dinamis ketika menguasai bola. Reus dan Oezil membagi peran dengan sangat mulus. Mereka melakukan passing-passing pintar dan sangat jago untuk berganti posisi.
Reus selalu berbahaya saat merangsek ke depan. Hasilnya, Reus berhasil mencetak gol dalam laga tersebut. Di sisi lain, permainan Schurrle lebih gamblang. Dia menembak jika mendapat bola daerah. Hasilnya, banyak tendangan Schurrle yang terkena blok lawan.
Saat melawan Yunani, Oezil menunjukkan performa paling gemilang. Playmaker Real Madrid itu berhasil melepaskan 117 umpan dan 93 persen di antaranya sukses.
Dua assist brilian mampu Oezil sumbangkan bagi kemenangan timnya. Yakni, umpan tendangan bebas yang diselesaikan dengan sundulan oleh Klose (gol ketiga). Satu lagi adalah bola daerah untuk kelahiran gol keempat oleh Reus.
Secara keseluruhan, Oezil terlibat penuh dalam empat gol yang dicetak Jerman. Dia berhasil melakukan tiga shoot on target (100 persen) dan sembilan umpan kunci. Sayang, kemampuan Oezil untuk menuntaskan serangan masih di bawah standar.
Kalau sektor depan diutak-atik, tidak demikian dengan sektor belakang. Dua gelandang bertahan Sami Khedira dan Bastian Schweinsteiger tak tersentuh rotasi. Schweinsteiger juga menjadi kunci untuk beroperasi di depan empat bek. Dia berhasil melepaskan 118 umpan (92 persen sukses) walau tidak sekali pun melakukan shoot on target. (nur/c14/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maung Janji Tampil Edan Lawan Deltras
Redaktur : Tim Redaksi