KUALA LUMPUR – Malaysia diguncang kasus asusila. Seorang official perempuan olahraga bola tangan diduga diperkosa oleh tiga pemain di Malaysia. Otoritas setempat pun meminta aparat hukum menjatuhkan hukuman berat terhadap para pelaku.
Sieh Koh Chi, sekretaris jenderal Dewan Olimpiade Malaysia kepada AFP, menyatakan kekagetannya atas insiden yang terjadi di ajang Malaysia Games pada 3 Juli. Kejadian tersebut berlangsung di tengah kompetisi bola tangan antar negara bagian di Malaysia. ’’Penyelidikan harus segera dilakukan,’’ ujarnya.
Zolkples Embong, direktur jenderal Dewan Olahraga Nasional, seperti dikutip kantor berita Bernama mengisahkan, korban 19 tahun itu ditemukan dalam kondisi setengah sadar setelah diduga diperkosa secara bergiliran di lokasi penginapan atlet.
Korban merupakan petugas komunikasi untuk tim bola tangan wanita wilayah Federal. Star melansir, sehari sebelum pemerkosaan tersebut, korban dilaporkan meninggalkan mes atlet untuk berpesta minuman keras dengan sejumlah pemain bola tangan.
Juru Bicara Kepolisian Nasional Ramli Yoosuf menjelaskan, penyelidikan polisi terus berlangsung dan menolak menyebutkan detail perkembangannya. Peter Velappan, mantan Sekjen Konfederasi Sepak Bola Asia, menyatakan bahwa insiden memalukan itu adalah yang pertama terjadi di dunia olah raga Malasyia.
’’Kejadian ini melukai kita semua sebagai bangsa,’’ tegasnya. (AFP/cak/c16/tia)
Sieh Koh Chi, sekretaris jenderal Dewan Olimpiade Malaysia kepada AFP, menyatakan kekagetannya atas insiden yang terjadi di ajang Malaysia Games pada 3 Juli. Kejadian tersebut berlangsung di tengah kompetisi bola tangan antar negara bagian di Malaysia. ’’Penyelidikan harus segera dilakukan,’’ ujarnya.
Zolkples Embong, direktur jenderal Dewan Olahraga Nasional, seperti dikutip kantor berita Bernama mengisahkan, korban 19 tahun itu ditemukan dalam kondisi setengah sadar setelah diduga diperkosa secara bergiliran di lokasi penginapan atlet.
Korban merupakan petugas komunikasi untuk tim bola tangan wanita wilayah Federal. Star melansir, sehari sebelum pemerkosaan tersebut, korban dilaporkan meninggalkan mes atlet untuk berpesta minuman keras dengan sejumlah pemain bola tangan.
Juru Bicara Kepolisian Nasional Ramli Yoosuf menjelaskan, penyelidikan polisi terus berlangsung dan menolak menyebutkan detail perkembangannya. Peter Velappan, mantan Sekjen Konfederasi Sepak Bola Asia, menyatakan bahwa insiden memalukan itu adalah yang pertama terjadi di dunia olah raga Malasyia.
’’Kejadian ini melukai kita semua sebagai bangsa,’’ tegasnya. (AFP/cak/c16/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Dorong ASEAN Lebih Aktif Jaga Stabilitas Kawasan
Redaktur : Tim Redaksi