Ogah Beri Duit Rp 2 Ribu, Leher Pedagang Kresek Ditusuk

Selasa, 06 Mei 2014 – 12:56 WIB

jpnn.com - PADANG - Diduga karena tidak mau memberikan uang Rp 2 ribu saja, seorang pedagang kantong kresek di Pasar Raya ditusuk Senin (5/5) pagi, persisnya di antara Ampera Taman dan Bioskop Raya. Akibatnya korban bersimbah darah dengan tusukan di lengan kiri, pinggang kanan dan di leher belakang.

Informasi yang dihimpun POSMETRO (grup JPNN), korban yang bernama Adrianto (25), warga Jalan Andalas Gang 6, RT 01 RW III, Kecamatan Padang Timur langsung dilarikan ke RST Reksodiwiryo Ganting oleh beberapa orang pedagang.

BACA JUGA: Lagi, Polda Garap Kepsek JIS

Aksi penusukan yang dilakukan oleh pelaku ini terbilang nekad, karena saat itu pasar tengah ramai. Sementara pelaku langsung melarikan diri dan diketahui berinisial A (30), seorang penagih uang harian di kawasan tersebut.

Adi (21), tukang parkir yang melihat kejadian tersebut saat ditemui di SPKT Polresta Padang mengatakan, jika sebelum penusukan itu terjadi, dia telah melihat pelaku dan korban cekcok mulut. Dia sendiri tidak menyangkan itu akan berakhir dengan penusukan.

BACA JUGA: 89 Korban Sodomi Ditampung di Rumah Dinas Walikota

“Tadi saya lihat korban tidak melakukan perlawanan saat dipukul hingga dia ditusuk dengan pisau dengan panjang sekitar 10 centimeter,” ungkapnya.

Melihat korban ditusuk, warga Simpangharu ini langsung berteriak dan sontak mengejar pelaku yang pasca penusukan langsung melarikan diri ke arah Jalan Permindo. Sementara, korban sudah terkapar bersimbah darah di dekat warung kreseknya.

BACA JUGA: Emon Pernah Disodomi Dua Temannya

“Pelaku langsung melarikan diri, saya langsung selamatkan bang At dulu,” jelasnya,

Ditambahkannya, rencananya korban yang telah lemah itu akan dibawa ke RSUP M Djamil Padang dengan menggunakan sepedamotor, namun melihat Jalan Sawahan macet, dia pun langsung lurus dan menuju RST Reksodiwiryo.

“Di atas motor, korban hanya menyebut dan menyuruh untuk dibawa ke M Djamil. Namun saya ngebut saja ke RS Tentara karena ada macet,” ucap Adi.

Sementara, adik korban, Bambang Setiabudi (22) mengatakan, setahunya selama ini kakaknya tidak punya permasalahan dengan pelaku. Merekapun saling mengenal dengan pelaku karena berdekatan tempat tinggal. Entah apa persoalannya hingga dia menusuk kakak saya. Tapi, dari keterangan korban, sang adik baru mengetahui persoalan tersebut.

Bambang menyebut, persoalannya karena pelaku menggadaikan handphone miliknya kepada korban. Namun, pelaku meminta kembali HP tersebut dan tentu korban juga meminta kembali uang gadaiannya. Dan tiba-tiba saja korban sudah ditusuk dan dipukul oleh pelaku.

Ditambahkan Bambang, pelaku A ini berprofesi sebagai penagih uang harian becak di kawasan Pasarraya. “Yang saya ketahui sekali dua hari A meminta uang beo (uang palakan, Red) sebesar Rp 2.000 kepada para pedagang,” terangnya saat melapor ke Mapolresta Padang.

Terpisah, Kanit I SPKT Polresta Padang, Ipda Agustin membenarkan tentang aksi penganiayaan dan penusukan tersebut dengan nomor : LP/717/K/V/SPKT Unit I. Setelah adik korban membuat laporan, anggota langsung meluncur ke TKP. Namun di TKP, pelaku tidak ditemui karena telah melarikan diri.

“Laporan korban ini telah diteruskan ke Satreskrim untuk ditindaklanjuti. Untuk melengkapi berkas kami juga turut membawa saksi,” pungkas Ipda Agustin.

Korban sendiri saat ini masih dirawat intensif di RST Reksodiwiryo dengan didampingi anggota keluarganya dan mendapatkan puluhan jahitan.

"Korban mengalami luka tusukan di lengan kiri, pinggang kanan dan bacokan di leher belakang (ag)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... UGB Juga Terlibat Kasus Pelecehan Seksual


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler