jpnn.com, MAKASSAR - Kian banyak daerah yang berlomba-lomba membangun desa wisata untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Pemerintah Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan juga tak mau ketinggalan.
BACA JUGA: Resmikan Desa Wisata untuk Lokasi Melihat Merbabu-Merapi
Saat ini, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Enrekang sedang menggalakkan program tersebut.
Sejauh ini, ada tiga desa yang menjadi prioritas. Tiga desa itu berada di kecamatan yang berbeda-beda.
BACA JUGA: Bupati Cantik Ini Kecelakaan, Kondisinya Bikin Khawatir
Yakni, Desa Bambapuang di Kecamatan Anggeraja, Desa Benteng Alla Utara (Kecamatan Baroko), dan Desa Batu Mila (Kecamatan Maiwa).
Masing-masing desa menyimpan kekayaan alam dan budaya yang sangat cocok untuk dikembangkan.
BACA JUGA: Tujuh Desa Wisata Terbaik di Indonesia Diganjar Penghargaan
Desa Bambapuang, misalnya. Di desa itu terdapat Gunung Bambapuang yang memiliki tinggi 1.100 mdpl.
Gunung itu menjadi magnet bagi para pencinta alam untuk menyalurkan hobinya.
Untuk keperluan wisata, pendakian Bambapuang biasanya melewati jalur utara.
Waktu tempuh sekitar dua jam dari Dusun Kasambi yang berada tepat di kaki Gunung Bambapuang.
Sementara itu, Desa Benteng Alla Utara dikenal sebagai salah satu penghasil kopi Arabika. Kopi asal Desa Benteng Alla Utara sudah terkenal di seluruh Indonesia.
Bahkan, perusahan-perusahaan mancanegara juga mengambil kopi dari Desa Benteng Alla Utara.
Sementara itu, Desa Batu Mila juga memiliki banyak tempat wisata. Di antaranya, air terjun Batu Milan, Kebun Raya Massenrempulu, dan tempat permandian Laburang Gallang.
Laburang Gallang yang berada di Dusun Malino bahkan disebut-sebut sebagai Green Canyon-nya Enrekang.
"Memang sudah ada instruksinya dari pemerintah pusat untuk setiap kabupaten ada desa wisatanya. Oleh karena itu, kami akan buatkan juga di Enrekang. Pengembangannya akan dirembukkan bersama pihak-pihak terkait," ujar Arifin.
Dia menambahkan, Desa Batu Mila akan mendapat suntikan dana sebesar Rp 50 juta.
Dana yang berasal dari anggaran dana desa (ADD) tersebut dikucurkan secara bertahap.
“Nanti berikutnya, kan, bisa ditambah secara bertahap. Kami siapkan juga dari APBD," imbuh Arifin.
Dia menilai, penggunaan dana desa untuk pengembangan wisata jauh lebih tepat sasaran ketimbang hanya memenuhi infrastruktur pedesaan.
Apalagi, desa wisata ditargetkan bisa menyumbang perputaran ekonomi di tengah masyarakatnya.
Di sisi lain, Kepala Desa Batu Mila Rachmawaty Arsyad mengatakan, dana itu akan digunakan untuk pembangunan jalan ke area wisata Sungai Laburang Gallang.
Renovasi jalan sepanjang 300 meter itu bakal memakai dua sumber dana yang berbeda.
Perinciannya, 200 meter dari dana desa. Sementara 100 meternya lagi bakal menjadi tanggungan dana aspirasi DPRD Enrekang.
"Iya, kami sementara hitung-hitung biayanya. Kami mau ubah beberapa lokasi di Batu Mila sebagai bagian dari desa wisata," cetus Rachmawaty. (mam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luar Biasa, 10 Ribu Warga Hadiri Pembukaan Gala Desa
Redaktur & Reporter : Ragil