jpnn.com - JAKARTA - Beberapa korban penggusuran Rawajati masih menolak direlokasi ke rumah susun yang disiapkan Pemprov DKI sebagai kompensasi di Marunda, Jakarta Utara. Mereka memilih tinggal di tenda-tenda darurat di sekitar lokasi penggusuran.
Lurah Rawajati Rudi Budijanto mengatakan, keberadaan tenda korban gusuruan tersebut mengganggu ketertiban umum. Karena itu, pihaknya bersama aparat dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya terus melakukan pendekatan persuasif kepada mereka agar mau pindah ke rusun.
BACA JUGA: Geng Motor di Lenteng Agung Belajar Ilmu Kebal, Malah Begini Jadinya
"Ada (tenda korban) yang menutup jalan di pertengahan Rawajati Barat. Jadi warga ada yang komplain karena harus muter jauh mau ke rumah masing-masing. Jadi lewat jalan belakang makam pahlawan (Kalibata) jauh," urainya ketika ditemui, Minggu (4/9).
Rudi berharap para korban itu bisa mengerti dampak dari aksi mereka dan bersedia direlokasi ke rusun. Bagi korban yang memiliki usaha di sekitar Rawajati, Pemprov DKI akan memfasilitasi dengan menyediakan lapak di Pasar Tebet.
BACA JUGA: Sering Mengamuk Sejak Ditinggal Istri, Ahmad Terpaksa Dipasung Keluarga
Namun, lanjut dia, tidakan tegas akan diambil kalau mereka terus ngotot. Pasalnya, banyak warga yang sudah mengeluh karena terganggu keberadaan korban gusuran tersebut.
"Saya sampaikan kalau masih diblokir akan ditertibkan untuk dibuka karena itu Jalan Umum," tegasnya.
BACA JUGA: Alhamdulillah...Harga Daging Sapi Semakin Murah Jelang Iduladha
Sementara itu, lima hari setelah penggusuran, tim dari Sudin Kebersihan, Pertamanan dan Bina Marga Pancoran bersama PPSU Kelurahan Rawajati masih terus membersihkan puing-puing bekas rumah warga. Pembersihan sisa puing dimulai dari depan ke arah masuk. (ibl/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Kapolri Ajak Warga Ibu Kota Perangi Tiga Penyakit Masyarakat Ini
Redaktur : Tim Redaksi