jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Thamrin Marzuki mengundurkan diri dari posisinya saat ini.
Pensiunan tentara dengan pangkat terakhir letnan jenderal itu juga menarik pencalonannya dari bursa calon ketua umum PBTI pada musyawarah nasional atau munas yang sedianya digelar pada 4 September mendatang.
BACA JUGA: Pentolan Pengprov Taekwondo Berdiskusi, Sepakat Dukung Letjen Richard di Munas PBTI
Thamrin menyampaikan pengunduran dirinya setelah memimpin rapat dengan beberapa Pengprov TI pada Kamis (31/8).
Seusai rapat tersebut, Thamrin langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman.
BACA JUGA: Agenda PBTI Dicurigai, Manuver Menjelang Munas Taekwondo Dikritisi
Ketua umum PBTI 2019-2023 itu menyatakan keputusannya mengundurkan diri demi menjaga situasi dan soliditas pengurus provinsi (pengprov) maupun PBTI tetap kondusif.
Thamrin juga menyebut pengunduran dirinya demi masa depan prestasi taekwondo.
BACA JUGA: Mendaftar Calon Ketum PBTI, Letjen Richard Tampubolon Punya Mimpi Besar kepada Taekwondo
“Demi menjaga situasi yang kondusif menjelang munas, menjaga soliditas pengprov (pengurus provinsi, red) dan PBTI yang sudah terkotak-kotak kemarin saat mencari dukungan hingga saat ini, dan untuk prestasi olahraga taekwondo yang akan datang, maka saya menghadap Bapak Ketum KONI Pusat. Saya menyatakan mengundurkan diri sebagai ketum PBTI dan calon ketum PBTI masa bakti 2023-2027,” kata Thamrin Marzuki dalam keterangan resminya.
Dengan demikian, Munas PBTI 2023 yang semula dijadwalkan akan dilaksanakan pada 4 September terpaksa ditunda.
Selanjutnya, untuk sementara KONI Pusat menjalankan tugas yang sebelumnya diemban Thamrin di PBTI.
Ketua Umum KONI Marciano Norman pun menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Thamrin. Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menyebut Thamrin telah berbesar hati.
“Beliau mengundurkan diri sebagai ketum PBTI. Pengunduran diri ini adalah salah satu pilihan terbaik untuk menjaga (situasi) kondusif dalam organisasi,” ujar Marciano.
Alumnus Akmil 1978 itu menyebut Thamrin bukanlah orang baru di taekwondo. Thamrin, kata Marciano, pernah menjadi ketua Pengprov TI Sulawesi Tengah.
Saat Marciano menjadi ketua umum PBTI, Thamrin sebagai wakilnya.
Oleh karena itu, Marciano berharap agar PBTI menjadi organisasi yang kembali solid dan tidak terpecah belah setelah Thamrin mengundurkan diri.
“KONI dan PBTI itu ada untuk melayani atletnya, yang harus muncul setiap saat adalah prestasi atlet dari hasil pembinaan bukan kegaduhan organisasi. Oleh karena itu saya mengajak untuk merenung kembali untuk mengantar atlet meraih mimpinya,” tuturnya.
Sebenarnya Thamrin telah mendaftar sebagai calon ketua umum PBTI untuk masa bakti 2023-2027. Calon lain yang menjadi penantangnya ialah Letjen Richard Tampubolon.(Antara/dkk/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Richard Tampubolon Dapat Dukungan 28 Pengrov TI, Hengky: Ini Fakta Thamrin Tak Diinginkan Lagi
Redaktur : Antoni
Reporter : Muhammad Amjad