Oh, Begini Cara Pasangan Beda Agama Mengakali Urusan Administrasi Perkawinan

Kamis, 10 Maret 2022 – 09:06 WIB
Fenomena pernikahan beda agam menjadi pembicaraan. Ilustrasi sepasang kekasih. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Beredarnya video perempuan berjilbab menikah di gereja di Semarang memantik beragam pendapat mengenai pernikahan beda agama di Indonesia.

Direktur Program Indonesian Conference On Religion and Peace (ICRP) Ahmad Nurcholish ikut urun pendapat terkait masalah ini.

BACA JUGA: Viral Perempuan Berjilbab Menikah di Gereja, MUI Tegas soal Pernikahan Beda Agama

Diamengatakan pasangan beda agama yang menikah di Indonesia sudah pasti kesulitan dalam mengurus administrasi perkawinan.

Kesulitan itu sudah dirasakan pasangan beda agama saat mengurus dokumen persyaratan nikah mulai dari pihak RT, RW hingga Kantor Urusan Agama (KUA).

BACA JUGA: Kemenag Klarifikasi ke Kanwil soal Perempuan Berjilbab Menikah di Gereja, Ini Hasilnya

"Tidak semua pasangan itu mendapatkan hak mereka," kata Nurcholish kepada JPNN.com, Rabu (9/3).

Nurcholish menjelaskan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) biasanya menjadi tujuan satu-satunya pasangan beda agama agar pernikahannya tercatat sah sesuai hukum negara.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Nadiem Makarim untuk Calon Pelamar PPPK Guru 2022, Siap-Siap ya

"Peluangnya cuma di situ (Disdukcapil), KUA kan juga tidak mau," ujar Nurcholish.

Ironisnya, lanjut Nurcholish, tidak semua kantor Disdukcapil itu mau menerima pasangan yang melakukan pernikahan beda agama.

"Nah, itulah muara dari bunyi pasal dalam UU Perkawinan yang memunculkan penafsiran yang berbeda karena itu enggak semua Dukcapil itu mau mencatat, hanya ada beberapa," ujar Nurcholish.

Namun, pasangan beda agama tak habis akal. Mereka biasanya rela menyamakan status agama secara administratif terlebih dahulu agar pernikahannya bisa tercatat secara sah.

"Beberapa pasangan itu bercerita kepada saya ketika mengurus di kelurahan saran dari orang kelurahannya itu agama kalian di KTP itu disamakan dulu. Nah, nanti setelah menikah kalau mau kembali lagi, ya tinggal diubah lagi," ujar Nurcholish.

Adapun bagi pasangan beda agama yang memiliki uang lebih, lanjut Nurcholish, biasanya lebih memilih menikah di luar negeri. (cr1/jpnn)


Redaktur : Soetomo
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler