jpnn.com, SAMARINDA - Beban berat harus ditanggung bocah 12 tahun. Sebut saja namanya Cinderela. Masih belia, tapi sudah menjadi korban kebiadaban sejumlah pria.
Kini warga Samarinda Seberang itu masih trauma. Wajahnya penuh rasa takut. Sorot mata tajam ketika melihat seseorang yang tak dikenal berada di dekatnya.
BACA JUGA: Siswi SMK Diadang Tiga Biadab, Lantas...
Saat memberikan keterangan di hadapan penyidik di Mapolresta Samarinda, sorot matanya tidak beraturan. Korban yang belum lama menginjakkan kakinya di Kota Tepian itu jadi korban pemerkosaan di empat lokasi dalam empat hari berturut-turut.
Disekap dan dipaksa meladeni tindakan tak senonoh sekelompok orang, Cinderela tak mampu melawan. Pria yang dihadapi lebih besar dari dirinya. Mencoba meronta dan meminta pertolongan, sayang, teriakan gadis belia 12 tahun itu tak ada yang mendengar.
BACA JUGA: Satu Keluarga Berkomplotan Culik dan Cabuli Korban
Berdasarkan penuturan orang tua korban, AR (38), dirinya menduga, ada kejanggalan pada anaknya. “Tiba-tiba menghilang,” ujar pria berbadan gempal itu, seperti dilansir Kaltim Post.
Empat hari menghilang tanpa kabar, Cinderela lantas ditemukan tak jauh dari kediamannya. Dari sana, perempuan yang berencana melanjutkan pendidikan di ibu kota Kaltim itu akhirnya bercerita.
BACA JUGA: Kasihan, Siswi SMP Diperkosa Tetangga Hingga Hamil
AR yang mendengar anaknya sebagai korban tindakan kekerasan seksual naik pitam. Mengajak rekannya yang lain, AR lantas menemukan satu pelaku. Diselimuti amarah yang luar biasa, pelaku berinisial NT itu sempat jadi bulan-bulanan keluarga korban hingga akhirnya sempat diamankan ke Polsekta Samarinda Seberang.
Setelah satu terduga pelaku diamankan, AR sempat mengeluh atas tindakan pemerintah yang dianggap lamban menangani permasalahan yang menyangkut anaknya tersebut. Karena sebelum perkaranya dilaporkan ke polisi, Cinderela sempat dibawa ke rumah aman oleh lembaga pemerintahan yang menangani permasalahan perempuan dan anak. “Padahal, pelaku itu berkeliaran terus dan dari perwakilan lembaga sendiri yang meminta untuk penyelesaiannya diambil alih,” ungkap AR.
Nah selanjutnya, AR lebih memercayakan perkara tersebut kepada polisi setelah melaporkan secara resmi di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polresta Samarinda, Selasa (14/3).
Selanjutnya, pelaku berinisial NT itu dibawa ke Polresta Samarinda. Berdasarkan cerita Cinderela kepada orang tuanya, dirinya disetubuhi di empat lokasi berbeda. Di daerah Palaran, Jalan Bung Tomo, Jalan Cipto Mangunkusumo, dan kawasan Loa Janan.
“Kabarnya bahkan sampai anak saya itu sempat ditawarkan ke rekan-rekan pelaku yang lain dengan cara membayar, artinya anak saya diperdagangkan,” ucap AR.
Dia berharap, polisi bisa kerja maksimal untuk bisa membekuk semua pelaku yang sudah merenggut kehormatan Cinderela.
Terpisah, Ketua Harian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Samarinda, Aji Suwignyo, menyayangkan kejadian yang terus menimpa bocah-bocah perempuan di ibu kota Kaltim ini. “Kalau dari keterangan korban ada 11 orang, tapi karena trauma, pelan-pelan kami cari tahu apakah ada pelaku lain,” ujar Aji. (*/dra/far/k8/jpnn)
Derita Bocah 12 Tahun
16 Februari 2017: Cinderela (nama samaran korban) dibawa pria berinisial NT, menggunakan angkutan kota (angkot) dari kediamannya, dengan alasan hendak ditemukan kepada orangtua tiri. Di salah satu rumah di Jalan Bung Tomo, Samarinda Seberang, rekan NT menyetubuhi korban secara bergantian. Selanjutnya dibawa ke kawasan Palaran untuk disembunyikan.
17 Februari 2017: Cinderela dijanjikan pekerjaan, namun sebelum diantar, korban kembali dijadikan sasaran tindakan persetubuhan.
18 Februari 2017: Korban yang belum lama menginjakkan kaki di Samarinda diantarkan ke kawasan Loa Janan. Di sana, korban ditawarkan sabu-sabu namun ditolak. Korban lantas kembali dijadikan sasaran perbuatan keji sekelompok orang.
19 Februari 2017: Di Jalan Cipto Mangunkusumo, korban sempat disekap di salah satu rumah dan tak luput dari tindakan keji dari sekelompok orang.
20 Februari 2017: Korban diturunkan dari salah satu angkot tak jauh dari rumah korban di Samarinda Seberang. Selanjutnya, keluarga korban mencari satu demi satu para pelaku yang sudah menyetubuhi korban.
14 Maret 2017: Korban menjalani pemeriksaan di Polresta Samarinda dan dibawa ke rumah aman.
Fakta Lain
- Salah satu pelaku berinisial NT sempat diamankan keluarga korban dan dibawa ke Polsekta Samarinda Seberang, selanjutnya dibawa ke Polresta Samarinda.
- Pelaku diperkirakan 11 orang. Korban mengaku tak terlalu mengingat tindakan kejahatan yang menimpanya.
- Korban sempat ditawarkan ke salah satu juragan angkot dan dibarter dengan sabu-sabu.
- Sejauh ini, polisi belum bisa berkomentar lantaran masih dalam tahap pengejaran pelaku.
Sumber: Keterangan orangtua korban
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihatlah, Ini Wajah 8 Pria yang Menggilir ABG Lugu
Redaktur & Reporter : Adek