jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang membeber kisah tentang perjuangan hidupnya. Politikus yang kondang disapa dengan panggilan Oso itu mengaku banting tulang di saat muda.
Oso mengatakan, dulu dia memulai usaha dengan menjadi penjual rokok kecil-kecilan di depan sebuah pelabuhan. "Saya dulu jual rokok di depan pelabuhan. Di pinggir jalan saya berjualan," katanya aat menjadi pembicara utama Top BUMD Award 2017 di Jakarta, Rabu (24/5).
BACA JUGA: OSO: Jangan Sampai Pasar Indonesia Diambil Asean
Namun, hal itu tidak membuat Oso malu. Justru Oso bangga dengan jerih payah yang dilakukannya karena dalam dunia ekonomi ternyata pendidikan bukanlah nomor satu.
"Yang penting adalah pengalaman, bukan sekolah. Sekolah itu nomor dua. Sekolah itu ilmu yang mengantarkan kita pada sisi mengajarkan persoalan etika," kata pengusaha di berbagai bidang perekonomian itu.
BACA JUGA: GKR Hemas dan Farouk Mestinya Masih Sah Pimpin DPD
Dia mengungkapkan hal itu demi memupuk semangat pemerintah daerah untuk maju dengan bekerja keras. Salah satu upaya yang bisa ditempuh pemda adalah melalui pengembangan badan usaha milik daerah (BUMD).
Bos Oso Group itu menuturkan, memulai usaha tentu tidak perlu langsung yang besar. Usaha bisa dimulai dari yang kecil.
BACA JUGA: Apa Pantas Oso Jadi Penerima Bhinneka Tunggal Ika Award?
"Saya yakin dan percaya, ekonomi itu bergerak dari yang kecil. Saya dulu mulai berdagang bukan dari hal yang besar," kata senator asal Kalimantan Barat itu.
Dia menegaskan, dalam dunia perekonomian, setiap hari, jam, harus ada perubahan. Karenanya Oso terus mendorong BUMD semakin maju.
Jika BUMD bisa membangun kekuatan ekonomi daerah, maka hal itu akan jadi kebanggan dan membawa kemakmuran. "Itu sebabnya saya bangga dengan BUMD ini karena itu kepentingan daerah," katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OSO tak Tepat Pimpin DPD, Ratu Hemas Harus Dorong Perubahan
Redaktur & Reporter : Boy