jpnn.com, JAKARTA - Tim Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menghentikan aplikasi TikTok Cash dan Snack Video.
Dua platform tersebut dinilai menawarkan pemberian uang kepada penggunanya yang berpotensi merugikan pemakainya.
BACA JUGA: Bersiap Terbang, Ongky Alexander Dihampiri Sejumlah Orang, Dor Dor Dor, Bandara jadi Ramai
Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L. Tobing mengatakan, pihaknya telah meminta aplikasi Snack Video untuk menghentikan kegiatannya karena tidak terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan tidak memiliki badan hukum dan izin di Indonesia.
“Kami sudah bahas dengan pengurus Snack Video dan terdapat kesepakatan untuk menghentikan kegiatannya sampai izin diperoleh."
BACA JUGA: Cassandra Lee dan Snack Video Salurkan 100 Paket Sembako
"Kami juga telah meminta Kementerian Kominfo untuk menghentikan aplikasi TikTok Cash yang berpotensi merugikan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin.
Tongam mengingatkan masyarakat untuk selalu mewaspadai penawaran-penawaran dari berbagai pihak yang seakan-akan memberikan keuntungan mudah tetapi berpotensi merugikan penggunanya.
BACA JUGA: Bareskrim Usut Dugaan Penipuan di TikTok Cash
Tidak hanya Tiktok Cash dan Snack Video, tim Satgas yang beranggotakan 13 kementerian dan lembaga menemukan 28 entitas kegiatan usaha yang diduga tanpa izin dari otoritas berwenang, dan berpotensi merugikan masyarakat.
Dari 28 entitas tersebut, 14 kegiatan adalah Money Game; enam kegiatan Crypto Aset, Forex dan Robot Forex tanpa izin.
Kemudian tiga Penjualan Langsung/Direct Selling tanpa izin; satu Equity Crowdfunding tanpa izin; satu penyelenggara konten video tanpa izin; satu sistem pembayaran tanpa izin; dan dua kegiatan lainnya. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AKP I Made Sangat Kesal dengan Perempuan Ini: Sejak Saya Masih jadi Kanit
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha