OJK Tinjau Ulang Penyaluran KUR

Minggu, 15 Januari 2017 – 01:04 WIB
OJK. Foto: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Beberapa daerah dan sektor kurang menerima manfaat kredit usaha rakyat (KUR).

Karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meninjau ulang penyaluran KUR.

BACA JUGA: Gas Bumi Segera Mengalir untuk Industri di Jabar

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, pihaknya bersama pemerintah akan menyempurnakan skema KUR agar penyaluran lebih terarah dan efektif. 

Selama ini, KUR lebih banyak disalurkan untuk sektor perdagangan, yaitu 66,8 persen. Mayoritas disalurkan di Pulau Jawa.

BACA JUGA: Mudik 2017, Tol Jakarta-Semarang Sudah Siap Pakai

”Kami akan memperluas lembaga jasa keuangan yang dapat menyalurkan KUR serta meminta lembaga jasa keuangan penyalur KUR untuk lebih fokus pada sektor-sektor produktif dan daerah potensial di luar Pulau Jawa,” kata Muliaman.

Penyaluran KUR oleh perbankan pada 2016 sebesar Rp 94,4 triliun.

BACA JUGA: Pak TW Ajak Pengusaha Ikut Tax Amnesty Tahap Akhir

Jumlah itu masih di bawah target sebesar Rp 120 triliun.

Untuk tahun ini, penyaluran KUR ditarget Rp 106,4 triliun.

Saat ini, KUR saat ini disalurkan oleh 33 bank, empat multifinance, dan satu koperasi.

Menurut Muliaman, KUR terlalu banyak disalurkan ke sektor perdagangan.

Padahal, sektor yang lebih banyak menekankan pada jalur distribusi itu tidak banyak membentuk lapangan kerja.

Muliaman ingin kredit lebih banyak disalurkan ke sektor lain yang menjadi perhatian pemerintah saat ini.

Misalnya, industri pengolahan, pertanian, dan realestat.

Tantangan lain yang harus dibenahi adalah mengupayakan kemajuan bank pembangunan daerah (BPD) yang masih terbatas dari segi teknologi dan ekspansi kredit.

Bukan hanya soal kredit, BPD mempunyai peran penting memperluas inklusi keuangan dalam arti luas.

Muliaman pun mengimbau BPD lebih banyak menjalin kerja sama, baik dengan sesama BPD maupun dengan bank BUMN.

Untuk itu, dia juga membutuhkan komitmen pemerintah daerah (pemda) agar lebih mendukung transformasi dan kemajuan BPD.

Secara keseluruhan, OJK memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini sembilan persen hingga 12 persen.

’’Jika berbagai pekerjaan rumah dan tantangan yang ada dapat kami selesaikan, kami yakin ruang untuk terus bertumbuh masih sangat lebar,’’ tegasnya. (rin/jun/c17/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semen Murah Jungkalkan Penjualan 2 Raksasa Indonesia


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler