Ojol Bentrok dengan Debt Collector di Sleman, Begini Kata Polisi

Jumat, 06 Maret 2020 – 00:52 WIB
Ojol vs debt collector yang sempat ricuh. Foto: DWI AGUS/RADAR JOGJA

jpnn.com, SLEMAN - Bentrokan terjadi antara debt collector (DC) dengan ribuan pengendara ojek online (ojol) Yogyakarta, Kamis (5/3).

Keributan awalnya terjadi di kawasan depan Casagrande Ringroad Utara. Tak selang lama bergeser ke kawasan Tambakbayan Babarsari. Kericuhan juga sempat terjadi di kantor leasing, Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Sleman.

BACA JUGA: Driver Ojol Kepung DPR, Permintaannya Satu Saja

Akar kericuhan berawal dari penganiayaan kepada salah satu pengendara ojol, Rabu (4/3). Info yang beredar korban hendak melerai penarikan paksa kendaraan. Imbasnya justru dianiaya oleh rombongan DC.

Perseteruan berlanjut di depan kantor salah satu penyedia ojol di komplek ruko Casagrande. Rencana awal berupa mediasi berakhir dengan bentrokan. Bahkan kedua massa sempat saling kejar di lajur cepat Ringroad Utara.

BACA JUGA: Polisi Bekuk 7 Debt Collector Penyekap Engkos Kosasih

Untungnya polisi bergerak cepat. Kedua massa dipisahkan untuk tidak saling bertemu. Diluar dugaan kericuhan justru muncul ditempat lain. Bahkan kantor leasing di jalan Wahid Hasyim justru dibakar.

“Jajaran kepolisian Polda DIJ bersama stakeholder lainnya sedang mengupayakan penyelesaian dari masalah ini,” kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, Kamis.

Yuliyanto memastikan ada langkah hukum kepada pelaku yang terlibat dalam kericuhan. Polisi juga akan mendalami akar masalah keributan. Terutama dugaan penganiayaan kepada pengendara ojol.

“Hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran hukum pada peristiwa ini pasti akan dilakukan tindakan hukum yang proporsianal,” tegasnya.

Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah memastikan tak ada tebang pilih. Tindakan tegas berlaku pada pelaku biang kericuhan. Untuk itu dia meminta kedua belah pihak bisa menahan diri.

Dia tak ingin ada kesalahan persepsi dari kedua belah pihak. Sehingga upaya mediasi akan dilakukan secara mendalam. Baik oleh korban penganiayaan, kantor ojol maupun kantor kredit dan leasing.

“Sebenarnya sudah ditengahi oleh Polsek Depok Timur. Tapi di luar dugaan justru melebar sehingga kami ambil alih. Kami telusuri masalahnya apa, jika ada masalah hukum kami proses nantinya,” katanya.

Perwira menengah dua melati ini mengakui sempat ada pertemuan antara pihak DC dengan manajemen ojol. Belum rampung pertemuan, rombongan ojol telah menyemut di depan komplek kantor.

Tanpa sebab yang jelas muncul kericuhan. Rizki menduga ada kesimpangsiuran informasi. Selain itu ada pihak yang memprovokasi kedua belah pihak. Hingga berujung pada kericuhan di Ringroad Utara, Wahid Hasyim dan Tambakbayan.

“Sempat ada info pihak DC mau balas dendam. Ini masih kami dalami faktanya. Setidaknya untuk saat ini suasana sudah kondusif. Kami tetap berjaga-jaga di lokasi,” ujarnya. (dwi/ila/radarjogja)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler