JAKARTA - Para buruh di pabrik kuali Tangerang, mengaku terpaksa bertahan sekitar enam bulan di tempat itu karena tak bisa melarikan diri. Semua yang berencana keluar atau melarikan diri mendapat ancaman dan intimidasi dari dua anggota Brimob Nurjaman dan Agus yang bermitra dengan bos pabrik kuali Yuki Irawan.
Dua oknum ini mengancam buruh dengan mengeluarkan tembakan peringatan.
"Kalau ada yang mau kabur dipukulin sama Pak Nurjaman, ditembakin pistolnya ke tanah pas depan kaki kita semua. Jadi semua takut kalau mau keluar," ujar Nuryana, salah satu buruh di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
Menurut Nuryana, ia tidak tahu mengapa ada dua oknum Brimob di pabrik itu. Namun, keduanya sudah biasa mengancam dan mengintimidasi buruh bersama mandor pabrik kuali.
Nuryana mengatakan baru pertama kali bekerja ia sudah pernah dipukuli mandor di bagian wajah. Sedangkan perutnya diinjak-injak.
"Perharinya harus bisa buat 200 kuali, kalau enggak sesuai nanti pukulan. Termasuk dari Bos Yuki," sambung Nuryana.
Para buruh ini tak mampu melayangkan protes pada mandor maupun pemilik usaha. Jika protes, mereka diancam akan dibunuh. Mereka diminta melakukan semua perintah bos, tanpa mengeluh maupun protes.
"Kata bos jangan macam-macam kalau mau hidup. Kalau enggak nanti dipukulin, dan dibuang ke laut katanya," tutur Nuryana. Ia mengaku tidak selalu bertemu dua oknum itu di pabrik. Selain dua oknum polisi. Ada juga oknum TNI yang membantu mandor menggeledah kamar para buruh untuk mengambil uang, handphone dan pakaian mereka. Sayangnya, para buruh ini tidak mengingat nama dan satuan dari para oknum TNI itu. (flo/jpnn)
Dua oknum ini mengancam buruh dengan mengeluarkan tembakan peringatan.
"Kalau ada yang mau kabur dipukulin sama Pak Nurjaman, ditembakin pistolnya ke tanah pas depan kaki kita semua. Jadi semua takut kalau mau keluar," ujar Nuryana, salah satu buruh di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
Menurut Nuryana, ia tidak tahu mengapa ada dua oknum Brimob di pabrik itu. Namun, keduanya sudah biasa mengancam dan mengintimidasi buruh bersama mandor pabrik kuali.
Nuryana mengatakan baru pertama kali bekerja ia sudah pernah dipukuli mandor di bagian wajah. Sedangkan perutnya diinjak-injak.
"Perharinya harus bisa buat 200 kuali, kalau enggak sesuai nanti pukulan. Termasuk dari Bos Yuki," sambung Nuryana.
Para buruh ini tak mampu melayangkan protes pada mandor maupun pemilik usaha. Jika protes, mereka diancam akan dibunuh. Mereka diminta melakukan semua perintah bos, tanpa mengeluh maupun protes.
"Kata bos jangan macam-macam kalau mau hidup. Kalau enggak nanti dipukulin, dan dibuang ke laut katanya," tutur Nuryana. Ia mengaku tidak selalu bertemu dua oknum itu di pabrik. Selain dua oknum polisi. Ada juga oknum TNI yang membantu mandor menggeledah kamar para buruh untuk mengambil uang, handphone dan pakaian mereka. Sayangnya, para buruh ini tidak mengingat nama dan satuan dari para oknum TNI itu. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS: Fathanah Agen yang Ditanam untuk Menghancurkan Partai
Redaktur : Tim Redaksi