BOALEMO – Warga Desa Wonggahu, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo mendadak dibuat heboh. Ini menyusul kejadian dugaan penembakan oleh oknum anggota Polri ASK alias Wan terhadap Arfan Arsyad (28), salah seorang warga Dusun Bontuladidi, Desa Wonggahu sekira pukul 00.30 Wita. Kejadian itu menyebabkan Arfan langsung tewas seketika di lokasi kejadian.
Belum diketahui persis awal mula kejadian dugaan penembakan tersebut. Informasi yang berkembang kejadian penembakan diduga akibat pengaruh minuman keras. Yang mana ASK yang berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu) dan disebut-sebut bertugas di Sat Brimob Polda itu disinyalir dalam keadaan mabuk.
Dari berbagai sumber yang dirangkum Gorontalo Post (Group JPNN) menyebutkan, sebelum kejadian penembakan, ASK dan Arfan Arsyad sekira pukul 23.30 Wita bersama beberapa rekan lainnya sementara meneguk minuman keras di salah satu kompleks Pasar Minggu. Informasi lain menyebutkan ASK dan Arfan Arsyad yang diketahui merupakan sahabat karib mulai meneguk minuman keras pada pukul 20.30 Wita. Adapun jenis minuman keras yang diteguk oleh AKS dan Arfan Arsyad bersama beberapa rekan lainnya yakni jenis Pinaraci dan Bir Hitam.
Saat minuman ronde pertama habis mereka pun kembali membeli minuman tersebut. Nah, setelah minuman ronde kedua usai, pelaku yang terlihat mulai mabuk. Beberapa sumber menyebutkan, ketika ASK yang diduga dalam kondisi mabuk mulai ‘memainkan’ senjata api yang kebetulan dibawanya. Bahkan informasi yang diperoleh, saat mengisi peluru ke dalam senjata ASK sempat memperlihatkannya kepada rekan-rekannya. Melihat kondisi itu, beberapa rekan lainnya langsung menjauh, karena tersangka mulai memutar-mutar dan terkadang mengarahkan senjata kepada rekan-rekannya itu.
Melihat hal itu, korban mencoba untuk menegur pelaku yang diduga telah berada dalam pengaruh alcohol itu masih terus memasinkan senpi yang dipegangnya itu. Alhasil, niat ‘bermain’ berujung tragis. Peluru di dalam senjata pelaku, tiba-tiba melesat keluar menebus kepala korban dari jidat hingga belakang kepala.
Sontak, hal ini membuat ASK dan beberapa rekan lainnya yang masih berada di lokasi terkejut.
Menurut sejumlah sumber, setelah pistol diisi peluru, ASK mengarahkan senjatanya itu ke arah korban dan menarik pelatuk sampai dua kali. Pada saat ketiga kalinya menarik pelatuk dengan moncong pistol yang menempel dijidat korban, korban hendak menahan senjata tersebut, namun timah panas langsung melesak di jidat korban hingga menembus kepalanya.
Informasi lain menyebutkan, dengan lagak bermain, korban yang menyuruh ASK untuk meletakkan senjata itu di bagian jidatnya. Tak disangka, tiba-tiba pelatuk pistol yang berisi peluru itu tertarik. Sehingga saat itu pula peluru langsung menembus kepala korban dalam hitungan detik.
Melihat kondisi korban yang sudah tergeletak dengan bermandikan darah, ASK dan teman yang lain langsung berhamburan lari. Sementara itu mendengar adanya bunyi letusan keras, masyarakat setempat langsung mendatangi lokasi penembakan. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Aleoi Saboe. Namun sayangnya setibanya di RSAS nyawa korban sudah tiada lagi.
Beberapa sumber informasi lain mengatakan, korban Arfan Arsyad yang tadinya berada di rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian, saat mengetahui adiknya Aryanto Arsyad pergi minum miras bersama ASK langsung menyusul dengan niat untuk mengajak adiknya tersebut kembali ke rumah. Di lokasi kejadian, ASK yang diduga dalam kondisi mabuk miras memainkan senjatanya tepat di jidat Arfan Arsyad, entah segaja atau tidak, pistol yang digenggam AS tiba-tiba meledak dan mengeluarkan peluru hingga menembus kepala Arfan Arsyad. Korban langsung tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan bersimbah darah.
Saat kejadian adik korban yang ada di lokasi langsung berteriak minta tolong, tetapi nyawa korban tak dapat diselamatkan lagi. "Saya sempat mendengar suara letusan pistol, begitu saya tiba ditempat itu langsung menemukan anak saya sudah tak bernyawa akibat tertembak di kepala,"tutur Mun Daima (69) ibu kandung korban.
Keluarga korban tidak menyangka kejadian itu bisa dilakukan ASK. Pasalnya, keduanya diketahui sahabat karib semenjak kecil. Tersangka KAS sendiri orang tuanya bernomisili di Kabupaten Boalemo dan sering mengunjungi korban karena memang tempat tinggal keduanya berdekatan. Kejadian penembakan baru diketahui setelah Aryanto adik korban berteriak minta tolong.
Teriakan tersebut langsung mendapat perhatian keluarga korban, dimana ibu korban Mun Daima langsung keluar rumah kebingungan mendengar teriakan anaknya, diluar rumah tersebut ibu korban sempat berpapasan dengan tersangka AS. Dengan refleks ibu tersebut langsung menanyakan kepada tersangka AS apa yang terjadi. "Saya dengar suara teriakan Aryanto Arsyad, lalu saya keluar rumah dan bertemu dengan AS dan bertanya apa yang terjadi. Tetapi AS mengatakan tidak tahu dan langsung lari," kata Mun Daima berurai air mata saat ditemui awak media Gorontalo Post di RSAS Kota Gorontalo, kemarin.
Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo AKBP Lisma Dunggio mengatakan, bahwa kejadian penembakan ini sama sekali tidak ada unsur kesengajaan. Apalagi antara pelaku dan korban masih ada hubungan keluarga. "Perlu saya tegaskan bahwa kejadian ini tak lain adalah penyalahgunaan senjata api yang mengakibatkan rekan dari tersangka AS tertembak dibagian dahi hingga meninggal dunia di TKP. Ini satu kelalaian yang saat itu AS sedang memainkan senjatanya ke arah salah satu temanya. Dan pelaku tidak sengaja menembakan pistolnya,"kata Lisma Dunggio.
Disingggung bahwa saat kejadian pelaku dalam kondisi mabuk Miras, hal itu dibantah keras oleh Lisma Dunggio. "Itu tidak benar, saat kejadian tersangka AS dan korban tidak sedang minum miras. Mereka hanya nongkrong saja di pasar. Sejak kejadian pelaku AS langsung diamankan di Mako Brimob Polda Gorontalo saat itu juga. Selanjutnya AS akan diperiksa di Subbid Pengamanan Internal (Paminal) Polda Gorontalo. Pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku baik secara pidana maupun sesuai dengan kode etik kepolisian,"tandas Lisma sembari menambahkan bahwa pihaknya juga telah menyita barang bukti berupa pistol jenis revolver milik tersangka AS untuk proses penyelidikan lebih lanjut,"tandasnya.(tim-GP)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tukang Galon Coba Perkosa Tetangga Kamar
Redaktur : Tim Redaksi