Oknum Dokter di Rumah Sakit Palembang Lecehkan Istri Pasien, Modusnya Begini

Rabu, 28 Februari 2024 – 16:54 WIB
Ilustrasi kasus pencabulan. Foto: Ricardo/JPNN com

jpnn.com, JAKARTA - Seorang wanita berinisial TAF, 22, warga Lorong Karang Anyar, Kecamatan Plaju menjadi korban pelecehan oknum dokter spesialis ortopedi berinisial MY di salah satu rumah sakit di Palembang.

Tak terima atas kejadian tersebut, TAF bersama Kuasa Hukumnya Febriansyah melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumatera Selatan (Sumsel). 

BACA JUGA: Kuasa Hukum Rektor UP Sebut Tuduhan Pelecehan Bentuk Kriminalisasi dan Sangat Politis

Insiden kekerasan seksual tersebut sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu, tepatnya pada Rabu (20/12/2023) sekitar pukul 22.30 WIB. 

Febriansyah menerangkan bahwa kronologi kejadian bermula saat kliennya mengantar suaminya pergi berobat ke rumah sakit karena kecelakaan kerja.

BACA JUGA: Dijerat 18 Dakwaan Pemerkosaan, Dokter Cabul Minta Pembebasan Bersyarat

"Suami korban dioperasi dan harus dirawat inap oleh pihak rumah sakit," terang Febriansyah saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (28/2/2024).

Setelah menjalani rawat inap selama satu malam, sang istri bertanya kepada perawat apakah sang suami sudah boleh pulang, karena mengingat kondisi suami sudah dirasa baik, tetapi perawat menjawab harus menunggu dokter terlebih dahulu. 

BACA JUGA: Rasain, Dokter Cabul Timnas AS Divonis 175 Tahun Penjara

"Sekitar pukul 22.30 WIB dokter tiba di rumah sakit, oknum dokter ini menjawab bahwa pasien belum diperbolehkan pulang, dengan alasan harus melakukan observasi serta pindah dari kamar rawat inap kelas dua ke kamar VIP," ungkap Febriansyah. 

Seusai pindah kamar, oknum dokter ini langsung menyuruh perawat untuk keluar dari ruangan. 

"Setelah perawat pergi, dokter ini langsung menyuntik suami korban tanpa sadar," ujar Febriansyah.

Febriansyah mengatakan seusai menyuntik pasien, oknum dokter memanggil istri pasien untuk kembali menyuntik.

Namun, sang istri menjawab tidak mau disuntik, dengan alasan dalam keadaan hamil.

"Oknum dokter ini jawab kalau suntikan tersebut tidak mempengaruhi kondisi kehamilan," kata Febriansyah.

"Oknum dokter ini juga bilang kalau suntikan ini hanya vitamin penguat daya tahan tubuh, karena mengingat klien saya sudah jaga selama satu malam," tambah Febriansyah.

Singkat cerita lanjut Febriansyah, sang klien bersedia untuk disuntik.

"Setelah disuntik klien saya ini tidak sadarkan diri, saat itulah oknum dokter ini melakukan kekerasan seksual," jelas Febriansyah.

"Klien saya ini sadar, saat melihat oknum dokter ini sudah berada di sampingnya dengan posisi baju terbuka, bra telah tersingkap dan dokter berinisial MY ini sedang mengeluarkan kemaluannya," sambung Febriansyah.

Karena panik dan kaget, sang klien langsung berontak dan kabur meninggalkan dokter tersebut. 

"Klien saya langsung keluar dari rumah sakit," beber Febriansyah.

Atas kejadian tersebut, sang klien mengalami luka lecet di bagian payudara dan bekas suntikan.

"Kami berharap, pelaku dapat segera ditangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya," tutup Febriansyah. (mcr35/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler