LANGSA - Perilaku EW sebagai guru sungguh tak patut ditiru. Pasalnya, oknum pengajar SD di Bukit Seulemak ini diduga menjadi pelaku pencabulan terhadap murid-muridnya.
Tak tanggung-tanggung, dua korban mengadu kepada orangtuanya, mengaku sering digeranyangi saat belajar di sekolah. Alhasil, kasus mesum tersebut segera bergulir ke polisi dan sang guru pun diamankan.
Terkait peristiwa cabul ini, Kapolres Langsa AKBP Hariadi yang dikonfirmasi Metro Aceh (Grup JPNN), Minggu (27/1) siang membenarkan.
"Kita sudah amankan guru yang diduga sebagai pelaku. Pemeriksaan terus dilakukan dan korban melapor ada dua orang. Mereka adalah murid SD kelas VI, di lokasi EW mengajar," kata AKBP Hariadi.
Berdasarkan informasi yang diterima Metro Aceh, dari salah seorang keluarga korban yang minta namanya dirahasiakan menyebutkan, kasus pencabulan terungkap terhadap korban sebut saja namanya Bunga. Berawal ketika ia tak mau pergi sekolah, sejak Kamis (24/1) lalu hingga Sabtu kemarin.
Sikap tersebut tentu mengundang tanda tanya bagi orangtuanya. Mereka terus mendesak, agar murid SD itu masuk lantaran sudah beberapa hari membolos.
Walau sudah dimarahi dan sudah dipaksakan, tetap saja bunga tidak mau pergi sekolah dengan alasan takut," sebut sumber.
Ketakutan kemarin menjadi dasar kecurigaan, sehingga terus mendesak korban guna membuat pengakuan. "Si bocah akhirnya mengaku takut, setelah dirinya sering dipegang-pegang oleh oknum guru Edi Wijaya.
Mendengar pengakuan bunga tersebut, bagai disambar petir saat itu juga keluarga korban bersama warga mendatangi sekolah bunga dan mengamankan oknum guru tidak bermoral tersebut.
"Sabtu (26/1) kemarin kami langsung mendatangi guru cabul itu ke sekolah setelah mendengar pengakuan Bunga," sebut sumber lagi seraya menambahkan, saat itu juga pihak keluarga melaporkan kasus dimaksud ke perangkat gampong dan Mapolsek Birem Bayeun, Aceh Timur (Wilkum Polres Langsa). (dai)
Tak tanggung-tanggung, dua korban mengadu kepada orangtuanya, mengaku sering digeranyangi saat belajar di sekolah. Alhasil, kasus mesum tersebut segera bergulir ke polisi dan sang guru pun diamankan.
Terkait peristiwa cabul ini, Kapolres Langsa AKBP Hariadi yang dikonfirmasi Metro Aceh (Grup JPNN), Minggu (27/1) siang membenarkan.
"Kita sudah amankan guru yang diduga sebagai pelaku. Pemeriksaan terus dilakukan dan korban melapor ada dua orang. Mereka adalah murid SD kelas VI, di lokasi EW mengajar," kata AKBP Hariadi.
Berdasarkan informasi yang diterima Metro Aceh, dari salah seorang keluarga korban yang minta namanya dirahasiakan menyebutkan, kasus pencabulan terungkap terhadap korban sebut saja namanya Bunga. Berawal ketika ia tak mau pergi sekolah, sejak Kamis (24/1) lalu hingga Sabtu kemarin.
Sikap tersebut tentu mengundang tanda tanya bagi orangtuanya. Mereka terus mendesak, agar murid SD itu masuk lantaran sudah beberapa hari membolos.
Walau sudah dimarahi dan sudah dipaksakan, tetap saja bunga tidak mau pergi sekolah dengan alasan takut," sebut sumber.
Ketakutan kemarin menjadi dasar kecurigaan, sehingga terus mendesak korban guna membuat pengakuan. "Si bocah akhirnya mengaku takut, setelah dirinya sering dipegang-pegang oleh oknum guru Edi Wijaya.
Mendengar pengakuan bunga tersebut, bagai disambar petir saat itu juga keluarga korban bersama warga mendatangi sekolah bunga dan mengamankan oknum guru tidak bermoral tersebut.
"Sabtu (26/1) kemarin kami langsung mendatangi guru cabul itu ke sekolah setelah mendengar pengakuan Bunga," sebut sumber lagi seraya menambahkan, saat itu juga pihak keluarga melaporkan kasus dimaksud ke perangkat gampong dan Mapolsek Birem Bayeun, Aceh Timur (Wilkum Polres Langsa). (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Pacar, Curi Puluhan Sepeda Motor
Redaktur : Tim Redaksi