Oknum Guru Dihamili Oknum TNI

Kamis, 08 November 2012 – 06:32 WIB
PALEMBANG--Gara-gara terlena buaian asmara, sebut saja Seva (26), seorang guru honorer harus menanggung aib dan berurusan dengan yang berwajib. Bahkan warga Baturaja Barat, OKU itu saat ini mengandung tiga bulan akibat perbuatan yang semestinya tak boleh dilakukan itu.

Merasa dirinya dikecewakan dan dibohongi, Seva pun melaporkan seorang oknum anggota TNI Lanudad Gatot Subroto Pus Penerbad, Waytuba, Waykanan, Provinsi Bandar Lampung berinisial JHD (24) ke Danpom II Sriwijaya. Tentara berpangkat Pratu (prajurit Satu) itu dituding Seva telah menidurinya berkali-kali hingga hamil dan tidak mau bertanggungjawab dan terkesan menghindar.

Laporan Seva yang didampingi keluarganya diterima Danpom II Sriwijaya dengan nomor laporan : LP-38/A-38/X/2012/II tertanggal 31 Oktober 2012. Laporan itu merupakan puncak kekecewaan Seva karena berbagai upaya damai gagal ditempuh.

”Saya tidak terima diperlakukan seperti ini. Terus terang saya tidak berharap dikawini oleh Pratu JHD lagi, namun keadilan harus ditegakkan. Saya harap pelaku dihukum seberat-beratnya, karena telah menghamili anak gadis orang,” kata Seva saat dibincangi di Baturaja, kemarin (7/11).

Kisah yang menjerumuskan dirinya ke lembah aib tersebut, dituturkan Seva, bermula dari perkenalannnya di dunia jejaring sosial facebook (FB) setahun silam. Setelah kenalan, dilanjutkan chatting dan saling tukar nomor telepon.

Selanjutnya keduanya sering komunikasi lewat dunia maya dan lewat telepon. Keduanya pun saling suka dan akhirnya sepakat bertemu di Palembang pada Februari 2012 silam. Setelah jalan-jalan menikmati indahnya kota empek-empek tersebut, Pratu JHD membujuk Seva agar beristirahat melepas lelah di salah satu penginapan di Palembang.

Saat itulah, menurut Seva, dirinya jatuh dalam bujuk rayu sang oknum TNI hingga akhirnya melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Seva sendiri mengaku tidak dalam keadaan dipaksa karena merasa jatuh cinta.

Setelah kejadian pertama itu, keduanya rutin berhubungan intim. Bahkan bisa lebih dua kali dalam seminggu. Tempatnya pun berpindah-pindah. ”Kalau bukan di Palembang, maka kami berdua bertemu di Sungailiat, Provinsi Bangka-Belitung,” ungkap Seva.

Akibat sering berhubungan intim tanpa menggunakan alat pengaman, Seva akhirnya hamil. Namun saat kehamilan tersebut disampaikan kepada pacarnya, Pratu JHD yang diminta bertanggung-jawab, justru tidak mau bertanggungjawab. Bahkan sang kekasih menyarankan agar Seva menggugurkan kandungannya.

Tak ingin berdosa kedua kalinya, Seva menolak melakukan aborsi. ”Sejak itu, dia (Pratu JHD, Red) mulai menghindar dan tidak mau lagi diajak bertemu dengan saya,” kata Seva dengan wajah kesal.

Karena tak kunjung ada niat baik dari sang pacar, Seva ditemani keluarganya, akhirnya melaporkan ulah oknum TNI tersebut kepada Danpom II Sriwijaya. ”Saya ingin pelaku dihukum sesuai aturan dan tidak ada kata damai. Terus terang saya sakit hati dan tidak berharap dinikahi lagi,” tegasnya.

Sementara Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Arm Jauhari, saat dihubungi via handphone (HP) membenarkan adanya laporan tersebut. ”Kini kasusnya sedang kami selidiki dan akan segera ditindak-lanjuti,” pungkasnya. (cr02)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum PNS dan Pegawai Salon Bugil di Kamar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler