Pria yang sehari-hari mengajar ngaji ini nyaris dimassa. Emosi warga meledak saat mendengar kabar Supenan kerap melakukan aksi tak senonoh terhadap muridnya.
Beruntung, Supenan lebih dahulu berhasil diamankan petugas keamanan Florindo Makmur, pabrik singkong tempat Supenan bekerja merangkap sebagai buruh pabrik.
Kasubbag Humas Polres Lamteng AKP Indriyanto mengatakan, kejadian tersebut bermula saat Supenan mengajar ngaji A (13), C (10), dan B (8). Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia kerap menciumi dan meraba-raba ketiga muridnya tersebut.
Kepada anak muridnya, Supenan berdalih ia melakukan itu agar ketiganya pintar mengaji. ’’Pengakuan dari korban, mereka sering diciumi tersangka. Kabarnya, perlakuan itu sudah terjadi sejak Desember 2012. Tapi mereka ini takut dan tidak berani melapor ke orang tua masing-masing,’’ ujar Indriyanto kemarin.
Kedok Supenan terkuak setelah ketiga santrinya enggan untuk melanjutkan belajar ngaji. Ketiga korban selalu takut mengaji ketika disuruh oleh orang tua masing-masing. ’’Nah, para orang tua korban merasa curiga. Lalu mendesak putri-putrinya. Ketiga korban kemudian menceritakan perlakuan cabul Supenan. Setelah mendengar hal tersebut, orang tua korban kaget lalu mendatangi tersangka,’’ imbuhnya.
Indriyanto mengatakan, Supenan terancam Pasal 82 UU No. 23/2009 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. ’’Pelaku sudah diamankan di Mapolsek Seputihbanyak. Sampai kini, kita masih melakukan penyidikan lebih lanjut terhadap tersangka. Termasuk motif dan dasar kelakuan tersangka atas pengakuan ketiga muridnya,’’ tukas dia. (jar/p1/c3/wdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Politisi Ditangkap Nyabu Usai Ujian Nasional
Redaktur : Tim Redaksi