MUARABUNGO - Bendaharawan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Bungo, Maimurniawan, mengaku menjadi korban perampokan, Rabu (2/1). Namun pihak kepolisian mencurigai pengakuan tersebut sebagai laporan palsu.
Warga yang tinggal di Komplek Jengki, Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Pasar Muarabungo tersebut mengaku kehilangan uang tunai lebih dari Rp 200 juta. Setelah perampok membobol rumah miliknya kemarin dini hari. Informasi yang diperoleh dari korban, kejadian sekitar pukul 03.30 WIB. Uang milik korban diletakan di bawah meja kerja saat perampok masuk ke dalam rumah.
Tak diketahui persis bagaimana kronoligis perampokan tersebut. Namun dari keterangan korban kejadian saat seluruh anggota keluarganya terlelap tidur. “Akibat ini saya rugi lebih dari Rp 200 juta, duit aku tarok di bawah meja di dalam tas,” ungkap korban yang menolak menceritakan detail kronologis kejadian.
Namun informasi mengejutkan datang dari sejumlah pihak. Termasuk dari pihak Kepolisian Bungo, yang mengaku ada kejanggalan dari kejadian ini.“Kasus ini masih kita selidiki, namun ada yang janggal sepertinya, berdasarkan introgasi dari tim Buser, ada yang tidak beres dari kejadian ini. Diduga ini ada indikasi laporan palsu, namun lebih detailnya masih dalam pengembangan,” papar Kompol Switanto Kabag Ops Polres Bungo.
Pernyataan pihak kepolisian ini diperkuat oleh keterangan warga sekitar. Yang mengakui tak ada kepanikan dari anggota keluarga korban usai kejadian tersebut.
“Kami tahunya sudah subuh sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu orang sudah ramai disana dan ndak ada tanda-tanda dia histeris. Semuanya diam-diam saja kayak ngak ada terjadi apa-apa. Dan kata Buser yang datang tadi diduga ada indikasi laporan palsu,” ungkap salah satu warga yang menolak namanya ditulis.(frs)
Warga yang tinggal di Komplek Jengki, Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Pasar Muarabungo tersebut mengaku kehilangan uang tunai lebih dari Rp 200 juta. Setelah perampok membobol rumah miliknya kemarin dini hari. Informasi yang diperoleh dari korban, kejadian sekitar pukul 03.30 WIB. Uang milik korban diletakan di bawah meja kerja saat perampok masuk ke dalam rumah.
Tak diketahui persis bagaimana kronoligis perampokan tersebut. Namun dari keterangan korban kejadian saat seluruh anggota keluarganya terlelap tidur. “Akibat ini saya rugi lebih dari Rp 200 juta, duit aku tarok di bawah meja di dalam tas,” ungkap korban yang menolak menceritakan detail kronologis kejadian.
Namun informasi mengejutkan datang dari sejumlah pihak. Termasuk dari pihak Kepolisian Bungo, yang mengaku ada kejanggalan dari kejadian ini.“Kasus ini masih kita selidiki, namun ada yang janggal sepertinya, berdasarkan introgasi dari tim Buser, ada yang tidak beres dari kejadian ini. Diduga ini ada indikasi laporan palsu, namun lebih detailnya masih dalam pengembangan,” papar Kompol Switanto Kabag Ops Polres Bungo.
Pernyataan pihak kepolisian ini diperkuat oleh keterangan warga sekitar. Yang mengakui tak ada kepanikan dari anggota keluarga korban usai kejadian tersebut.
“Kami tahunya sudah subuh sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu orang sudah ramai disana dan ndak ada tanda-tanda dia histeris. Semuanya diam-diam saja kayak ngak ada terjadi apa-apa. Dan kata Buser yang datang tadi diduga ada indikasi laporan palsu,” ungkap salah satu warga yang menolak namanya ditulis.(frs)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 42 Pasang Bukan Muhrim Ngamar
Redaktur : Tim Redaksi