Oknum Polisi Aniaya Istri Depan Umum

Sabtu, 03 Maret 2012 – 13:30 WIB

JAMBI -Tak terima dengan prilaku suaminya, Brigadir JE, yang memukuli dirinya di Lorong Gotong Royong kawasan Jalan Abunjani Sipin, Triska (28), yang sehari-hari mengajar di SDN 76 terpaksa melaporkan kejadian penganiayaan itu ke Polsekta Telanaipura.

Ibu dua anak itu menuturkan, kejadian itu dialami pada Jumat (2/3), pukul 14.00. Saat itu, dia dihampiri suaminya, JE yang berdinas di Polsek Kumpeh Ilir. Saat itulah dia dianiaya suaminya di depan umum.
 
Katanya, suaminya menuduh dia selingkuh, lalu tiba-tiba mencekik dirinya. “Saya dipukuli di tempat ramai, kemudian saat saya jatuh, dia (terlapor, red) menginjak-injak tubuh saya,” ujar Triska seraya mengatakan dia sampai teriak minta tolong kepada warta sekitar yang melihat.

Begitu diselamatkan warga, dia langsung visum ke Rumah Sakit Bhayangkara. “Saat itu dia mengatakan siapa yang melindungimu?” ujarnya. Triska dan JE sudah berumah tangga sekitar sembilan tahun. Mereka dikaruniai dua anak.

Kekerasan dalam rumah tangga diakui korban sudah kerap dialaminya. Namun yang diperlakukan dan dianiaya di depan umum, baru hari Jumat lalu dialaminya.
Sebelum kejadian, dia memang sudah berniat bertemu dengan suaminya untuk menyelesaikan masalah rumah tangga mereka. Tapi, di jalan, saat bertemu suaminya dia malah dianiaya.

"Sekarang saya memikirkan anak-anak. Makanya saya masih tetap bertahan. Dan, satu bulan ini kami memang pisah rumah," kata Triska, yang tinggal di kawasan Mendalo, Perum Puri Masurai II.

Eli (43), warga Kenali Besar, Kecamatan Kotabaru, yang mengantar Triska ke Rumah Sakit Bhayangkara mengatakan, dia tidak mengetahui persoalan yang terjadi antara korban dengan pelaku.

Menurutnya, saat kejadian ia sedang berada di Bank BRI seberang TKP tempat korban dianiaya suaminya. Karena mendengar suara jeritan wanita dan melihat keramaian, dia lalu mendekati korban yang meminta tolong.

Dijelaskan wanita yang menggunakan baju cokelat itu, saat itu situasi lagi ramai dan orang-orang hanya melihat aksi penyiksaan yang dilakukan terlapor kepada korban, di depan Apotek Kimia Farma, depan Siemen Sipin. “Tapi, tidak ada yang berani menolong, karena diancam suami ibu ini,” tutur Eli.

Dia sempat menarik tangan korban karena tak tahan lagi melihat terlapor menyeret tubuh korban di jalan. “Kejadian itu sadis, sudah dipukuli dan jatuh, ibu ini masih dipijak-pijaki lagi. Saya tidak peduli, karena saya juga perempuan, bagaimana rasanya kalau diperlakukan seperti itu,” kata Eli.

Kapolsek Kumpeh Ilir Erwandi membenarkan bahwa yang bersangkutan adalah anggotanya. “Dia sehari-hari bertugas di penjagaan,” katanya seraya belum bisa berkomentar banyak.

Sementara itu, Brigadir JE, dikonfirmasi terpisah membantah keras bahwa dia telah memukul istrinya. “Tidak ada saya melakukannya, sumpah pocong juga saya berani,” katanya.

Istrinya sendiri yang turun dari mobil dan duduk di tepi jalan di genangan air. “Tidak ada yang namanya nempeleng dan lainnya,” katanya.

Malahan dia yang menjadi korban KDRT. Dia mengaku pernah dipukuli kayu dan disiram air panas sampai sempat dirawat di rumah sakit. Katanya, kini laporannya masih diproses di Polsek Jaluko tertanggal 22 Januari 2012. Keretakan rumah tangga berawal saat istrinya pernah menggelapkan uangnya puluhan juta. “Pas saya minta, uangnya tidak ada,” katanya seraya membantah  keretakan rumah tangganya karena kasus perselingkuhan.(CAN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Yatim Diajak Mencuri Sawit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler