Warga keberatan atas sikap arogansi AB yang memukul bocah SD Rahul, 11 Tahun lantaran mengambil sawo di kompleks AL tersebut. Akibat pukulan AB, Rahul mengalami luka dibagian punggung dan luka bocor dibagian kepala.
Siswa kelas V SD itupun harus mendapat perawatan medis. Korban dilarikan ke rumah sakit angkatan laut di Karang Jangkong. ‘’Kepala anak saya dijahit,’’ kata orang tua korban Mahyun.
Luka sobek di kepala Rahul memancing amarah warga. Mereka berdatangan ke komplek AL untuk meminta pertanggungjawaban oknum aparat AB. Beruntung, sesampai di lokasi, warga tidak meluapkan amarahnya. Warga mempercayakan kepada utusan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Informasi yang dihimpun korban, kasus pemukulan itu bermula ketika Rahul dan enam rekan lainnya mengambil sawo. Saat itu, Rahul yang naik dan mengambil buah sawo. Sementara, temannya menunggu dibawah.
Belum lama Rahul berada diatas pohon sawo, aksinya ketahuan AB. Nah, keberatan sawo diambil, AB kemudian melempar korban dengan sebuah bambu. Lemparan pertama itu melukai punggung Rahul. Saat itu Rahul tetap bertahan diatas pohon sawo. Namun, dilemparan kedua, pegangan Rahul harus terlepas dan jatuh. ‘’Saya minta tanggungjawabnya. Anak saya luka parah,’’ ujar
Kedatangan puluhan warga itu diterima pihak komplek AL, namun yang dizinkan masuk hanya beberapa orang. Sementara, wartawan yang hendak masuk ke dalam tidak diizinkan. Salah seorang anggota yang memakai celana pendek dan baju putih itu menghalanginya. ‘’Kalau mau diperpanjang, ke kantor saja,’’ katanya kepada sejumlah wartawan.
Usai pertemuan, salah seorang perwakilan, Hadi mengatakan, persoalannya sudah selesai. Oknum AB menyanggupi untuk mengobati semua perawatan korban. ‘’Sudah ada kesanggupan untuk mengobati luka Rahul,’’ jelasnya.
Ia mengatakan, alasan oknum AB melarang anak-anak mengambil Sawo karena belum matang. Makanya, AB menegurnya dengan melempar. ‘’Sudah tidak ada masalah lagi,’’ ujarnya. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Punya Uang, Ibu Nekat Nyolong di Hypermart
Redaktur : Tim Redaksi