jpnn.com - SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara X mulai memetik hasil dari sejumlah inovasi dalam proses pertanian (on farm) maupun pengolahan (off farm). Salah satunya, peningkatan produksi gula menjadi 32 ribu ton dengan rendemen 7,52 persen.
Direktur PTPN X Djoko Santoso menyatakan, pencapaian rendemen tebu itu tertinggi jika dibandingkan dengan perusahaan gula lain.
BACA JUGA: Lebaran, Beban Listrik Jawaââ¬âBali Turun 30 Persen
Bukan hanya itu, produktivitas lahan mencapai 83 ton tebu per hektare, di atas rata-rata industri 80 ton per hektare. ’’Produktivitas gula mencapai 4,44 ton per hektare,’’ jelasnya.
Pencapaian tersebut dirintis sejak 2010 melalui program mekanisasi pertanian, pembangunan sarana irigasi, dan introduksi bibit unggul. PTPN X bekerjasama dengan Telkom untuk melakukan pemetaan lahan melalui foto udara.
BACA JUGA: Ini Tantangan Besar Kontraktor Gas di Natuna
Modernisasi peralatan terus dilakukan. Misalnya proses gilingan, processing, penjernihan, dan kristalisasi. Tahun ini PTPN X berinvestasi Rp 44,5 miliar untuk mengoptimalkan kapasitas giling di Pabrik Gula (PG) Ngadiredjo, PG Pesantren Baru, dan PG Watoetoelis.
Tahun ini PTPN X optimistis bisa memproduksi 504.326 ton gula. Target tersebut naik 17 persen daripada realisasi produksi tahun lalu 431.000 ton. Produksi gula itu dihasilkan sebelas pabrik gula (PG) milik PTPN X.
BACA JUGA: PHK Bisa Sentuh Puluhan Ribu Pekerja
Sekretaris Perusahaan PTPN X Adi Santoso menambahkan, pihaknya telah menandatangani perjanjian jual beli listrik dengan PLN.
Saat ini infrastruktur penyambungan listrik dibangun. ’’Kami targetkan, Oktober interkoneksi ke jaringan PLN selesai dan resmi jual listrik kepada PLN,” terangnya.
Penjualan listrik dari kelebihan kapasitas turbin pabrik gula dan penggunaan ampas tebu sebagai mesin penggerak turbin merupakan yang pertama di Indonesia. Hal tersebut menjadi sejarah baru industri gula nasional.
Setelah penjualan listrik dari PG Pesantren Baru, PTPN X menjual listrik dari PG Ngadiredjo di Kediri dan PG Kremboong, Sidoarjo.
Saat ini pihaknya menyempurnakan sistem di PG Ngadiredjo dan PG Kremboong. ’’Kami berharap tahun depan bisa menyusul untuk dijual kepada PLN,’’ paparnya. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Total Bantah Tampik Rencana Investasi Pertamina
Redaktur : Tim Redaksi