jpnn.com, MADIUN - Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Madiun Aris Suharno mengatakan, okupansi hotel berbintang terus menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun.
Tahun lalu, rata-rata okupansi hotel berbintang di Kota Madiun berkisar 60-70 persen.
BACA JUGA: Kegiatan Pemerintahan Dongkrak Okupansi Hotel
Sampai Oktober 2018, okupansi tercatat naik. Angkanya mencapai 70-90 persen.
Sementara itu, okupansi hotel nonbintang berada di rentang 50-70 persen.
BACA JUGA: Aplikasi Buka Kamar Solusi Tepat Tingkatkan Okupansi Hotel
“Hotel nonbintang cenderung stabil. Pasar hotel berbintang, terutama bintang empat, masih sangat luas,’’ ujar Aris, Selasa (6/11).
Berdasarkan data PHRI, saat ini ada 24 hotel di Kota Madiun. Sebanyak 17 di antaranya merupakan hotel nonbintang.
BACA JUGA: Event Marak, Okupansi Hotel Mulai Normal
Menurut Aris, banyaknya agenda di Kota Madiun dan sekitarnya turut memengaruhi okupansi hotel.
Dia mencontohkan MTQ Jatim XXIV 2011 dan Porprov Jatim 2013 lalu.
’’Saat itu penginapan penuh semua. Termasuk mes dan rumah kos,’’ tutur Aris.
Dia menambahkan, beberapa investor sudah berniat mendirikan hotel di Kota Madiun.
Salah satunya adalah Ibis Hotel yang melirik kawasan Jalan Agus Salim.
‘’Kalau sampai gol, cukup fantastis nilainya. Hampir sama seperti Aston,’’ kata Aris. (naz/c1/ota/radarmadiun/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Okupansi Hotel Perkotaan Tembus 100 Persen
Redaktur & Reporter : Ragil