Okupansi The Nusa Dua Meningkat, Optimistis Tren Positif Sepanjang 2024

Senin, 22 Januari 2024 – 21:11 WIB
Tingkat okupansi di kawasan The Nusa Dua, yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Foto dok. ITDC

jpnn.com, JAKARTA - Tingkat okupansi di kawasan The Nusa Dua, yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencapai 68,46 persen sepanjang 2023.

Kondisi merupakan kabar baik karena sudah mendekati pencapaian sebelum masa pandemi.

BACA JUGA: Sambut Hari Raya Nyepi, Kawasan The Nusa Dua Tawarkan Promo Paket Staycation

"Sudah mendekati pencapaian di tahun 2019, sebelum pandemi, yang okupansinya menyentuh angka 74,19 persen, hal ini menandakan mulai stabilnya kegiatan pariwisata pascapandemi," kata General Manager The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita dalam keterangannya, Senin (22/1).

Untuk tingkat hunian rata-rata kawasan selama Januari – Desember 2023 tumbuh 36,37 persen dibandingkan 2022 yang mencapai 50,20 persen.

BACA JUGA: Bluebird Sambut Baik Ajakan Dispar Bali untuk Meningkatkan Keamanan Wisatawan

Okupansi tertinggi selama 2023 tercatat mulai bulan Juli - September, mencapai 84 persen.

Raihan positif didukung kunjungan wisatawan tahun lalu yang mengalami pertumbuhan sebesar 59,16 persen, mencapai 1.028.415 orang dari 646.143 orang di 2022, atau tumbuh 11,48 persen dari 922.542 orang pada tahun 2019.

Kunjungan didominasi oleh wisatawan domestik, disusul Australia, USA, UK, China dan India. 

Daerah Tujuan Wisata (DTW) Water Blow Peninsula, salah satu spot wisata alam di The Nusa Dua, mencatat kunjungan wisatawan sebesar 62.258 orang tumbuh 36 perssn dibandingkan 2022 sebesar 45.775 orang.

"Kami optimistis sepanjang 2024 ini, tren positif ini dapat terus terjaga," tegasnya.

Hal ini didukung adanya beberapa reservasi penyelenggaraan event di The Nusa Dua hingga Desember 2024. Termasuk sejumlah kegiatan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) dengan skala nasional dan internasional dari berbagai organisasi, pemerintahan, lembaga keuangan, dan pendidikan.

Beberapa event  yang sudah terjadwal di The Nusa Dua tahun 2024 antara lain Thank God It’s Festival 2024 (TGIF 2024) dan 39th Asia Pacific Academy of Ophthalmology Congress (APAO) pada Februari.

Joyland Festival and Food dan Hotel and Tourism Bali (FHTB) pada Maret, World Water Forum (WWF) bulan Mei. Bali and Beyond Travel Fair 2024 dan Coast Festival pada Juni, serta We The Fest Music Festival Ismaya Live bulan Agustus.

Selain itu, pada 2024, ITDC juga tengah menggarap potensi wisata surfing dan prewedding untuk memperkaya aktivitas kawasan, selain dengan melakukan optimalisasi kawasan yang telah dilakukan sebelumnya, seperti pembangunan stage seni budaya dan penataan Pulau Nusa Dharma sebagai Pulau Yoga dan Meditasi. 

I Gusti Ngurah Ardita mengungkapkan surfing menjadi potensi yang menarik untuk dikembangkan di kawasan The Nusa Dua kedepan, mengingat ada 2 spot surfing yang cukup diminati wisatawan, yaitu disekitar Pulau Nusa Dharma dan Pulau Peninsula. 

Sementara, untuk event wedding, area Water Blow di Pulau Peninsula akan dikembangkan sebagai spot untuk aktivitas prewedding, wedding, hingga resepsi pernikahan.

“Dengan makin banyaknya atraksi dan jenis event yang dilakukan di kawasan, kami harapkan akan mampu mendorong lebih banyak wisatawan untuk berkunjung, sekaligus menginap di kawasan The Nusa Dua," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler