jpnn.com, JAKARTA - Belanja iklan televisi (TV) selama semester I 2017 mencapai Rp 49,95 triliun. Angka ini hanya naik tipis 1,5 persen dibanding periode sama tahun 2016 sebesar Rp 49,22 triliun.
Namun, kenaikan itu mampu mendorong pertumbuhan positif beberapa stasiun televisi nasional.
BACA JUGA: Karena Alasan Ini, Deddy Corbuzier Tak Izinkan Anak Muncul di Televisi
"Saya melihat program seperti sinetron dan olahraga menjadi magnet tersendiri untuk merangsang pengiklan," kata analis pasar modal Binartha Parama Sekuritas Reza Priyambada kepada wartawan di Jakarta, Jumat (1/9).
Dia menontohkan, serial sinetron India dan komedi seperti yang tayang di salah satu televisi nasional, serta program berita dan siaran langsung pertandingan sepakbola Liga 1 dan Liga 2, memiliki daya tarik tersendiri bagi pemirsa.
BACA JUGA: RUU Harus Cepat, tapi Bisa Memenuhi Kebutuhan
"Hal inilah yang akan menjadi daya tarik bagi pengiklan sehingga makin menggemukkan pundi-pund8 keuangan mereka,” jelasnya.
Tak mengherankan jika pertumbuhan pendapatan televisi seperti Group Bakrie (Antv dan TVOne) memiliki tren positif di 2016, masih akan berlanjut tahun ini.
BACA JUGA: Rosie ODonnell Digugat Mantan Produser Lantaran Fitnah
Pertumbuhan laba bersih yang mencapai 118 persen membuatnya berada di atas para pesaingnya seperti MNC yang pada semester I 2017 mengalami penurunan laba bersih sebesar -22 persen dan SCMA yang hanya membukukan peningkatan laba bersih di angka satu persen.
"Jadi kekuatannya ada di program-program yang disajikan. Sesuai dengan keinginan dan minat pasar atau tidak?," sambungnya.
Merujuk pada laporan keuangan kedua televisi swasta nasional untuk semester I 2017 menunjukkan kinerja yang terus meningkat.
Di mana pendapatan tumbuh 9 persen dari Rp 1,219 triliun pada semester I 2016 menjadi Rp 1,330 triliun.
Sedangkan entitas anak perseroan, PT Intermedia Capital Tbk (“MDIA”) pada semester I 2017 berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan tertinggi di Industri yang mencapai 20 persen dari Rp 858 miliar menjadi Rp 1,031 miliar.
Pencapaian tersebut menegaskan posisi grup VIVA sebagai grup media dengan pertumbuhan kinerja tertinggi di antara grup media yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penggemar Histeris, Selim, Zeynep!
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad