JAKARTA - Kondisi laut menjadi kendala utama yang bisa menghambat kelancaran Pemilukada DKI 2012 di Kepulauan Seribu. Jika ombak laut sedang besar, maka para warga di Kabupaten Kepulauan Seribu yang sedang melaut bisa gagal memberikan hak suaranya.
Sekitar 80 persen dari total warga yang tinggal di wilayah Kepulauan Seribu bekerja sebagai nelayan. Kehadiran para warga nelayan di tempat pemungutan suara (TPS) sangat bergantung dengan kondisi laut.
Hal itu diungkapkan Oji, seorang petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu. Ia mengatakan, banyak nelayan yang terlambat datang ke TPS karena ombak di laut takk bersahabat.
"Di tengah laut kadang-kadang ada ombak. Harusnya sampai jam 12 siang tapi jadi malam. Kemarin sosialisasi di Pulau Bidadari juga mundur nggak, jadi karena nggak ada yang datang gara-gara ombak," kata Oji saat ditemui di Pulau Untung Jawa, Sabtu malam (16/6).
Untuk mengatasi kendala tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Seribu telah mengimbau para nelayan agar berada di pulau saat hari pemungutan suara tanggal 11 Juli 2012 mendatang. "Kita sudah sampaikan, kalau memang Anda mau ke laut hak Anda. Kalau Anda memilih juga hak Anda. Kadang kan melaut seminggu sebulan. Nah, sebulan sebelumnya sudah kita umumkan," ujar Oji.
Selaku anggota PPS, Oji berharap seluruh warga yang memiliki hak pilih ikut menyukseskan pemilukada DKI 2012. Ia berharap tidak ada warga di Kepulauan Seribu yang menyia-nyiakan hak suaranya atau golput. "Seratus persen agar memilih, jangan ada yang golput," ujarnya.
Jumlah total warga di Pulau Untung Jawa sekitar 2.500 orang. Dari jumlah tersebut, 1.411 orang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilukada DKI 2012. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Rajin Ingatkan Kader Demokrat Jangan Terpeleset
Redaktur : Tim Redaksi