OMG! Bonek Meninggal di Subang Bertambah Jadi 6 Orang

Senin, 09 Januari 2017 – 03:15 WIB
Tiga Bonek terbujur kaku usai keracunan miras oplosan sebelum bertolk ke Bandung dalam rangka mendukung Kongres PSSI. Foto: bandung ekpsres/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Jumlah suporter Persebaya Surabaya alias Bonek yang tewas akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan bertambah lagi.

Menurut data terakhir korban tewas kini menjadi enam orang. Tiga korban terakhir menyusul tiga rekannya pada Minggu pagi.

BACA JUGA: Status Persebaya Dipulihkan, Begini Reaksi Bonek

Ketiganya adalah Hasrif, 18, warga Kampung Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Sahrul, 19, dan Wawan, 22, warga Desa Bungur Asih Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Mereka sempat mendapat perawatan di RSUD Subang.

Sedangka tiga korban sebelumnya meninggal di Puskesmas Pagaden. Ketiganya adalah Brian Adam Firdaus, 17, warga Brigjen Katamso Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Rudi, 23, warga Desa Pengkol Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Hasrul, 22, warga Desa Wawutaraf Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

BACA JUGA: Tiga Anggota Bonek Tewas, Empat Kritis

Kapolres Subang AKBP Yudhi S Wahid mengatakan, usai menerima laporan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan tewasnya enam orang pendukung klub sepak bola Persebaya.

“Kita sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,” ungkap Kapolres seperti diberitakan Bandung Ekspress (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Persebaya Sedang Dirundung Duka

Dugaan sementara, para bonek ini tewas usai menenggak miras oplosan. Namun Kapolres menegaskan, aksi minum miras oplosan para bonek ini dilakukan pada malam hari saat hendak berangkat ke Bandung melalui Subang.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Dwinan Marchicawati Mars mengatakan, kematian para bonek disebabkan adanya cairan berupa alkohol sebanyak 70 persen yang dicampur minuman bersoda serta air kelapa.

Menurut Dwinan, cairan itu sangat berbahaya jika dikonsumsi langsung oleh tubuh. Diantaranya bisa merusak jantung, paru-paru, lambung, usus, bahkan ke saluran pernafasan.

Masih menurut Dwinan, peristiwa tewas enam bonek sebagai dampak mudahnya masyarakat memperoleh cairan alkohol murni.

Pihaknya juga mengimbau agar apotek tidak dengan mudah menjual alkohol dalam jumlah besar kepada masyarakat.

Kapolsek Pagaden Kompol Sirat Harsono menjelaskan, enam korban diketahui berangkat bersama 23 rombongan bonek lainnya. Saat tiba di Pusakanagara, mereka bertemu dengan Singgih (21), salah satu rekan bonek asal Compreng.

Saat di rumah Singgih inilah para bonek memutuskan untuk menenggak miras oplosan pada malah harinya. Keesokan harinya, tepatnya pada Sabtu (7/1), para bonek melanjutkan perjalanan ke Bandung menggunakan mobil truk terbuka milik Singgih.

Namun saat tiba di wilayah Kecamatan Pagaden, satu orang diantara rombongan bernama Brian mendadak kejang. Brian pun akhirnya dibawa ke Puskesmas Pagaden oleh para bonek lainnya.

Namun sekitar pukul 13.00 WIB, nyawa Brian tak tertolong. Tak lama berselang, Rudi dan Hasrul pun mendadak kejang. Sekitar pukul 16.45 WIB, nyawa keduanya pun tak tertolong.

“Korban tewas di Puskemas Pagaden ada 3 orang. Sementara 3 orang lainnya meninggal di RSUD Ciereng. Untuk yang lainnya dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Pagaden," jelas Kompol Sirat.(ygo/din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berdoa buat Persebaya, juga Untuk Bonek Meninggal


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bonek  

Terpopuler