jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tidak panik menyusul terdeteksinya Covid-19 varian Omicron di Jatim.
Gubernur Khofifah meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat protokol kesehatan berupa penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjauhi kerumunan serta percepatan vaksinasi.
BACA JUGA: Omicron Terdeteksi di Jatim, Warga Surabaya yang Baru dari Luar Kota Disarankan Tes Usap
"Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama sekuat tenaga agar Omicron tidak meluas, dan jangan sampai terjadi penularan lokal," kata Gubernur Khofifah di Surabaya, Minggu (2/1).
Khofifah mengaku sudah langsung melakukan koordinasi dengan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
BACA JUGA: Kasus Omicron di Indonesia Bertambah 68, Total 136
Khofifah menjelaskan terdeteksinya Covid-19 varian Omicron di Jatim, berdasarkan laporan dari "Institute Tropical Disease" (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.
"Ini tak bisa terelakkan, karena salah satu karakter varian tersebut adalah penularannya yang sangat cepat," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
BACA JUGA: Cegah Varian Omicron, Kapolri Jenderal Listyo: Tidak Usah Berkumpul di Luar
Khofifah meminta semua pihak untuk menjaga kondisi supaya situasi di Jatim tetap baik dan terkendali, yakni dengan mempertahankan jumlah kasus aktif tetap rendah.
Kemudian, tingkat penularan terus diawasi agar bertahan di bawah angka satu persen, dan jangan sampai terjadi lonjakan kasus.
"Waspada penting, tetapi jangan membuat panik. Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama yang sudah mendapatkan vaksin," kata dia.
Oleh karena itu, Khofifah meminta semua warga Jatim yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apa lagi yang sama sekali belum divaksin, segera mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk disuntik vaksin.
Kasus Covid-19 aktif di Jatim per 1 Januari 2022 ada 98 orang dari total 400.081 orang.
Data pasien sembuh sebanyak 370.237 orang, sedangkan korban meninggal dunia 29.746 orang.
Kemudian, capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 78,59 persen, lalu dosis kedua sebanyak 56,98 persen.
Sementara vaksin warga lanjut usia mencapai 63,31 persen. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy