jpnn.com, JAKARTA - Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran diisolasi hingga tujuh hari, terhitung sejak Kamis (16/12).
Pemerintah memberlakukan isolasi menyusul ditemukannya kasus Omicron terhadap salah seorang petugas kebersihan di lingkungan Wisma Atlet Kemayoran.
BACA JUGA: Ahli Epidemiologi Jelaskan Soal Peran Imunitas Hadapi Omicron
Isolasi dilakukan untuk mengantisipasi penularan varian Omicron pada level komunitas.
Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinves, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan COVID-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait pada Kamis.
BACA JUGA: Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris
"Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus varian Omicron."
"Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut," tutur Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letnan Jenderal TNI Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis malam.
BACA JUGA: Ahmad Riza Sebut Orang Pertama Terpapar Omicron Bukan Warga DKI, Cuma
RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien COVID-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020.
Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.
Suharyanto mengatakan pemerintah juga membuka Rusun Nagrak, di Cilincing, Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.
"Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya," katanya.
Dia menjelaskan tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet.
Tenaga kesehatan untuk Rusun Nagrak akan didukung oleh sumber daya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta.
Suharyanto juga meminta pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, terus memantau kondisi kesehatan.
Apabila terjadi gejala segera melapor ke puskesmas di wilayahnya.
"Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas," kata Suharyanto.(Antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang