jpnn.com, SURABAYA - Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi memprediksi omzet para peritel busana muslim tahun ini meningkat sekitar 20 persen jika dibandingkan pada Lebaran tahun lalu.
’’Puncaknya terjadi pada akhir Mei ini,’’ katanya tentang angka penjualan dan jumlah kunjungan ke mal, Minggu (19/5).
BACA JUGA: Agresif Perkuat Jaringan, XL Axiata Garap Pasar Indonesia Timur
Saat ini, menurut Sutandi, model busana muslim sangat beragam. Sebagian orang, khususnya generasi milenial, menjadikan busana serba tertutup sebagai bagian dari lifestyle.
BACA JUGA: Pendapatan Ritel Farmasi Kalah dari Vietnam
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Samsung Gelar Program Tukar Tambah Galaxy S
Karena itu, dia yakin omzet gerai-gerai busana muslim pada Lebaran kali ini meningkat.
’’Ada juga tren dalam masyarakat bahwa hari raya selalu identik dengan baju baru. Jadi, penjual baju muslim pasti panen,’’ ungkap Sutandi.
BACA JUGA: Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg Hingga 15 Persen
Dia menambahkan, potensi pasar busana muslim yang terus tumbuh membuat pengelola mal tidak keberatan menyediakan tempat khusus untuk gerai-gerai ritel fashion tersebut.
Tunjungan Plaza, Royal Plaza, dan Pakuwom Trade Center merupakan contoh mal yang punya zona khusus busana muslim.
Selain itu, untuk menggairahkan penjualan, sejumlah mal rutin menghelat event bertema keislaman. Misalnya, Moslem Fashion Festival dan Surabaya Fashion Parade.
Keberadaan musala di dalam mal, menurut Sutandi, juga menjadi nilai plus yang meningkatkan omzet para peritel busana muslim.
’’Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Potensi pasar busana muslim di Indonesia, khususnya Jatim, selalu menjanjikan,’’ jelas Sutandi.
Elzatta, gerai busana muslim yang bermarkas di Bandung, menyebut Jatim sebagai pasar potensial untuk produknya.
Karena itu, anak perusahaan Elcorps tersebut membuka gerai baru di Surabaya beberapa waktu lalu.
’’Ini demi mendekatkan diri kepada pelanggan,’’ kata CEO Elcorps Elidawati.
Gerai di kawasan Gayungsari itu merupakan toko offline Elzatta ke-157 di Indonesia. Elidawati menargetkan tambahan 20 gerai baru sampai akhir tahun ini.
’’Permintaan produk dan kemitraan untuk membuka gerai terus meningkat. Terkait produk, kami akan terus berinovasi agar tidak tertinggal,’’ tegasnya. (car/c15/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Traveloka Siapkan Layanan Menarik Selama Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi