jpnn.com - Ratusan pedagang di Jalan Pantura Kabupaten Brebes mengeluhkan pendapatan mereka dalam berjualan selama musim mudik tahun ini.
Pasalnya pendapatan mereka berbeda dengan tahun lalu yang bisa mencapai Rp 5 juta dalam beberapa hari di musim mudik. Padagang mereka hanya pedagang kecil-kecilan.
BACA JUGA: Waspada! Jalur Titik Lelah Pengemudi Terjadi di Sini
Dari pantauan di sepanjang Pantura Brebes, tepatnya dari Losari perbatasan Jabar-Jateng hingga perbatasan Brebes-Tegal, ratusan tenda pedagang dadakan yang didirikan di sepanjang jalan Pantura ini satu per satu tutup meskipun arus balik masih berlangsung.
Hal ini karena usaha tersebut sudah tidak bisa diharapkan lagi, di mana pendapatan mereka kian hari kian merosot.
BACA JUGA: Empat Flyover di Brebes Kurangi Kemacetan Hingga 30 Persen
Hal ini diakui salah satu pedagang Taslim, 34, warga asal Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba yang dagangannya tak laku selama musim mudik mendekati hari raya Idul Fitri tahun ini.
"Beda dengan tahun kemarin yang ramai, waktu itu selama beberapa hari saja bisa pegang Rp 5 juta. Sekarang sepi. Pemudik yang menggunakan motor cuma sedikit yang mampir. Jadi mending tutup saja, daripada menunggu tapi kenyataannya tidak sesuai harapan,"ungkap Taslim yang tengah membereskan tenda dagangannya, Senin (26/5).
BACA JUGA: Flyover Arah Purwokerto Belum Beres, Ada Dua Jalur Alternati di Brebes
Sepinya berjualan, sambung Taslim, disinyalir karena sudah berfungsinya tol Brebes-Gringsing yang membuat para pemudik lebih memilih jalur itu.
Sementara jalur arteri Pantura hingga saat ini hanya dilalui pemudik yang menggunakan motor saja. "Kalau tahun kemarin itu, macetnya luar biasa. Tidak hanya di tol saja, tapi di Pantura juga macet. Jadi banyak yang memilih istirahat di warung-warung pinggir jalan,"sambungnya.
Tahun ini, Taslim beserta istrinya masih membuka lapak dagangan dengan harapan mendapat penghasilan. Tapi, itu hanya sebatas harapan.
"Musim mudik kali ini pailit karena hanya sedikit pemudik yang mampir ke sini sekedar istirahat. Kami pun pernah satu hari penuh tidak ada yang beli, itu beberapa hari lalu sebelum lebaran," katanya.
Bukan hanya para pedagang dadakan saja, hal serupa juga dialami Drajat,41, pedagang oleh-oleh khas Brebes di wilayah Pantura.
Dia mengaku omzet dagangannya merosot, tidak seperti tahun lalu yang omzetnya mencapai puluhan juta rupiah per hari.
"Tahun ini omsetnya turun drastis. Malah turunnya hampir 70 persen dari tahun sebelumnya. Ini karena pemudik yang menggunakan mobil tidak banyak yang lewat jalan Pantura. Mereka lebih memilih lewat tol yang baru,"ungkapnya.
Saat musim mudik tahun lalu, Drajat mengaku omzetnya menyentuh angka Rp 20 juta per hari.
Namun kali ini dia hanya bisa pasrah lantaran dirinya sudah kadung memproduksi telur asin lebih banyak dari hari biasanya.
"Sudah produksi banyak. Karena saya kira akan seperti tahun lalu, banyak yang beli sebagai oleh-oleh. Tapi sekarang hanya sedikit yang mampir ke sini," tandasnya. (fid/har)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satroni Kantor Dinkes, Kawanan Rampok Gondol Rp 400 Juta
Redaktur & Reporter : Soetomo