jpnn.com - KEPANJEN – Meski Arema Cronus tak bisa menang lawan Persib, Minggu (15/5) malam di Stadion Kanjuruhan, namun Aremania tetap memberikan hiburan yang sangat spektakuler. Itulah Aremania. Satu hati, satu rasa, satu jiwa.
Aremania di seluruh penjuru Stadion Kanjuruhan, bersatu dalam satu tarian, bersatu dalam satu nyanyian dan bersatu dalam satu semangat. Yakni semangat loyalitas dan persaudaraan tanpa batas. Seisi stadion, mampu, menari menyanyi dan bersorak secara kompak.
BACA JUGA: Hajar Sousa, Djokovic Melaju ke Babak Kedua
Kesatuan Aremania semakin terasa, saat One Incredible Blue dikibarkan dari tribun utara hingga tribun selatan, sebelum laga yang berakhir dengan skor 2-2 dimulai. One Incredible Blue, yang merupakan proyek pemersatu Aremania, sukses dikibarkan dan membuat atmosfer Aremania membaik. Perpecahan Aremania yang sempat mencuat di awal musim, seperti langsung sirna.
One Incredible Blue terdiri dari tiga bagian. Yakni, tulisan Singo Edan di bagian utara, gambar simbol singa Arema di tengah, dan Salam Satu Jiwa di bagian selatan. Tiga bagian yang menjadi satu, itulah misi dari One Incredible Blue. Proyek yang memakan waktu berbulan-bulan dalam pembuatan serta finalisasinya ini berkibar dengan luar biasa di Kanjuruhan.
BACA JUGA: Liverpool Pertahankan Rodgers Hingga Musim 2018
Lalu, sekitar 15 menit sebelum pertandingan dimulai, Aremania bernyanyi dan menari. Tak hanya Aremania tribun timur. Aremania tribun utara, tribun selatan, bahkan tribun VIP pun bersama-sama menari dan menyanyi bersama. Suasana yang membuat bulu kuduk merinding pun begitu terasa di Stadion Kanjuruhan.
“Kami Arema, salam satu jiwa. Di Indonesia, kan selalu ada. Selalu bersama, untuk kemenangan, hei, kami Arema,” teriak Aremania, di setiap sudut Kanjuruhan.
BACA JUGA: Brendan Rodgers Perpanjang Kontrak Bersama Liverpool
Surga. Itulah sebutan Aremania untuk Stadion Kanjuruhan yang begitu dipenuhi dengan supporter. Neraka, itulah yang dirasakan para “penyusup” dari Bandung yang membaur di antara supporter VIP, serta pemain Persib.
“Selamat datang para penyusup, kalian seperti tikus,” ujar spanduk Aremania di tribun utara. Suasana penuh nyanyian dan sorakan Aremania pun terus terjadi selama 2 x 45 menit pertandingan. Suporter pecinta Arema kompak sepanjang laga dan membuat kondisi mental Arema menggelora.
“Aremania bukan hanya supporter. Aremania adalah identitas. Arema adalah ikon Malang. Ini budaya kami. Kultur kami, dan bahasa kami,” tutur Aremania Kanjuruhan, Awang.
Sayang, dipertandingan tersebut Arema gagal mempersembahkan kemenangan bagi Aremania. Singo Edan harus ditahap Maung Bandung dengan skor 2-2. (fin/jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalahkan Persijap 4-1, Persija Merasa Belum Maksimal
Redaktur : Tim Redaksi