Ongkos Angkutan Umum Siap-Siap Naik

Sabtu, 03 Maret 2012 – 12:57 WIB

TASIK – Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya H Aay Zaeni Dahlan Atd belum bisa berkomentar banyak terkait rencana pemerintah pusat menaikkan tarif angkutan umum sebesar 35 persen. Kenaikan tarif angkutan umum sebagai imbas dari kenaikan harga BBM yang diusulkan pemerintah pusat.

“Dipastikan memang ada kenaikan, tapi kita belum bisa memastikan berapa-berapanya. Kalaupun memang naik, ya tentu harus ada penyesuaian,” ujar Aay kepada Radar (Group JPNN).
 
Dishub sendiri, menurutnya, hingga saat ini belum menerima surat pemberitahuan secara resmi dari pemerintah pusat mengenai rencana kenaikan tarif angkutan umum itu. Pihaknya baru mengaku mengetahui rencana tersebut melalui pemberitaan di media. Meski begitu, kata Aay, pihaknya bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) memang sempat melakukan hitung-hitungan menyikapi rencana kenaikan harga BBM yang akan berpengaruh terhadap tarif angkutan.

Untuk menentukan kenaikan tarif, kata dia, pihaknya akan menyurvei apakah harga suku cadang mobil naik atau tidak. Hal itu perlu dilakukan karena harga onderdil akan mempengaruhi biaya operasional angkutan umum, terutama dalam perawatan dan perbaikan. Jika kenaikan harga suku cadang tidak terlalu signifikan, maka tarif angkutan diharapkan tidak naik terlalu besar.

“Kalau kenaikan (tarif angkum, red), mau bagaimanapun pasti ada, karena harus ada penyesuaian (dengan kenaikan harga BBM). Tapi kita belum bisa memastikan berapa-berapanya,” kata Aay menegaskan.

Dia berharap pemerintah pusat dapat memberikan pilihan bijak dalam menaikkan harga BBM, terutama untuk angkutan umum. Menurutnya, kenaikan tarif angkutan umum tidak akan terlalu besar jika pemerintah memberikan subsidi bahan bakar, khusus untuk angkutan umum.

“Saya juga belum tahu apakah kalau naik ini akan ada subsidi dari pemerintah atau tidak. Tapi kita berharap ya ada subsidi agar kenaikannya tidak terlalu memberatkan masyarakat,” katanya.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Organda Kota Tasikmalaya Hj Dede Tati Widarsih mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini belum membahas permasalahan rencana kenaikan tarif angkutan umum itu. Pihaknya dalam waktu dekat ini akan berkoordinasi dengan Organda Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta untuk membahas soal tarif. “Jangan sampai terjadi perbedaan di satu wilayah,” tandasnya.

Secara pribadi, Dede mengaku keberatan dengan adanya kenaikan tarif angkum, karena akan memberatkan penumpang yang mayoritas masyarakat kecil.

“Saya pribadi merasa keberatan karena kenaikan nantinya akan memberatkan masyarakat. Sedangkan kita tahu mayoritas pengguna angkutan umum itu kan masyarakat kecil yang tidak punya kendaraan. Jangan disangka karena harga BBM mau naik pengusaha angkutan bahagia, tidak sama sekali,” kata ketua DPD Golkar yang juga anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya ini.

Diakuinya, imbas dari rencana kenaikan harga BBM akan melebar kemana-mana. Bukan hanya pada harga BBM-nya saja, tapi juga pada tarif angkutan. Kenaikan tarif transportasi secara otomatis akan berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat. (pee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asumsi Harga Minyak Mentah USD 105 per Barel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler