jpnn.com - OTAKI - Gunung Ontake yang tiba-tiba meletus Sabtu siang (27/9) membuat pemerintah Jepang kelabakan. Sebab, sebelumnya, tidak ada tanda-tanda bahwa gunung itu akan meletus. Sekitar 250 orang yang mendaki gunung berapi tertinggi kedua di Jepang tersebut terjebak. Namun, sebagian besar berhasil turun dengan selamat.
Tetapi, tim penyelamat kemarin (28/9) menemukan 31 pendaki yang jantungnya berhenti dan tidak bernapas. Meski demikian, pemerintah tidak mau menyebut mereka tewas sebelum ada pemeriksaan lebih lanjut. Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran Jepang juga merilis adanya sekitar 45 orang yang mengalami patah tulang.
BACA JUGA: Charlotte Cucu Pertama Bill Clinton
Selain itu, masih ada 45 orang yang belum ditemukan. Mereka diperkirakan berada di dekat puncak Ontake ketika letusan terjadi. Ada kemungkinan, mereka tidak selamat karena konsentrasi gas beracun terus naik.
"Atap penginapan di gunung rusak oleh batu yang berjatuhan. Kami harus berlindung di bawah tanah," ujar salah seorang pendaki yang selamat. "Abunya datang begitu cepat dan banyak sehingga kami tidak bisa membuka pintu," tambah Shuichi Mukai, pegawai di penginapan dekat puncak gunung.
BACA JUGA: Abaikan Madrid, Catalunya Umumkan Referendum
Sekitar 150 pendaki berlindung di penginapannya. Hingga Minggu (28/9), Gunung Ontake mengeluarkan gas dan abu sepanjang ratusan meter ke udara. Gunung yang terkenal dengan keindahan pemandangannya itu kali terakhir meletus tujuh tahun lalu. Letusan gunung tersebut mengganggu arus penerbangan di Bandara Haneda, Tokyo, Sabtu lalu. Namun, kemarin semua kembali normal.
Ontake Meletus, 31 Pendaki Berhenti Napas
BACA JUGA: Sonata Asli Mozart Berusia 200 Tahun Ditemukan di Budapest
OTAKI - Gunung Ontake yang tiba-tiba meletus Sabtu siang (27/9) membuat pemerintah Jepang kelabakan. Sebab, sebelumnya, tidak ada tanda-tanda bahwa gunung itu akan meletus. Sekitar 250 orang yang mendaki gunung berapi tertinggi kedua di Jepang tersebut terjebak. Namun, sebagian besar berhasil turun dengan selamat.
Tetapi, tim penyelamat kemarin (28/9) menemukan 31 pendaki yang jantungnya berhenti dan tidak bernapas. Meski demikian, pemerintah tidak mau menyebut mereka tewas sebelum ada pemeriksaan lebih lanjut. Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran Jepang juga merilis adanya sekitar 45 orang yang mengalami patah tulang.
Selain itu, masih ada 45 orang yang belum ditemukan. Mereka diperkirakan berada di dekat puncak Ontake ketika letusan terjadi. Ada kemungkinan, mereka tidak selamat karena konsentrasi gas beracun terus naik.
"Atap penginapan di gunung rusak oleh batu yang berjatuhan. Kami harus berlindung di bawah tanah," ujar salah seorang pendaki yang selamat. "Abunya datang begitu cepat dan banyak sehingga kami tidak bisa membuka pintu," tambah Shuichi Mukai, pegawai di penginapan dekat puncak gunung.
Sekitar 150 pendaki berlindung di penginapannya. Hingga Minggu (28/9), Gunung Ontake mengeluarkan gas dan abu sepanjang ratusan meter ke udara. Gunung yang terkenal dengan keindahan pemandangannya itu kali terakhir meletus tujuh tahun lalu. Letusan gunung tersebut mengganggu arus penerbangan di Bandara Haneda, Tokyo, Sabtu lalu. Namun, kemarin semua kembali normal. (Reuters/AFP/BBC/sha/c23/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pendaki Eropa Dinyatakan Tewas Terseret Longsor Himalaya
Redaktur : Tim Redaksi