Operasi Militer Israel Berhasil Rampas Tanah Palestina di Rafah

Selasa, 07 Mei 2024 – 21:12 WIB
Warga Palestina memeriksa kerusakan gedung apartemen milik keluarga Tubasi dan Al-Sofi pasca serangan Israel ketika bangunan itu menjadi sasaran serangan dan bangunan di sekitarnya rusak di Rafah, Gaza, Minggu (11/2/2024). Foto: ANTARA/Anadolu/am

jpnn.com - Militer Israel pada Selasa mengatakan bahwa pasukannya berhasil menguasai sisi Palestina di perbatasan Rafah dengan Mesir.

Dalam pernyataannya, militer Israel mengatakan brigade lapis baja ke-401 telah mengambil alih "kendali operasional" perbatasan Rafah di sisi Palestina dalam "operasi sapu bersih" di wilayah timur Rafah yang mereka kuasai. Israel pun mengklaim telah menewaskan 20 warga Palestina bersenjata.

BACA JUGA: Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB

Juru bicara otoritas perlintasan perbatasan Palestina membenarkan bahwa perbatasan telah ditutup di sisi Palestina.

Rekaman video yang dibagikan media-media Israel, termasuk Times of Israel, menunjukkan tank Israel di perbatasan Rafah.

BACA JUGA: Hamas Masih Berharap Mencapai Kesepakatan Damai dengan Israel

Menyusul pengumuman oleh kelompok Palestina Hamas yang menerima usulan Qatar-Mesir untuk gencatan senjata, kabinet perang Israel memutuskan untuk melanjutkan operasi di Rafah untuk menerapkan apa yang disebutnya sebagai “tekanan militer terhadap Hamas dengan tujuan mencapai kemajuan dalam pembebasan sandera dan tujuan perang lainnya.”

Militer Israel pada Senin pagi mengeluarkan perintah evakuasi segera bagi warga Palestina di kawasan timur Rafah dan menyerukan agar mereka untuk bergerak ke kota al-Mawasi di Gaza selatan.

BACA JUGA: Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional

Rafah telah menjadi tempat tinggal bagi 1,5 juta pengungsi Palestina yang menyelamatkan diri dari perang yang dilancarkan Israel setelah adanya serangan Hamas, yang menewaskan 1.200 orang pada 7 Oktober 2023.

Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 34.700 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, selain menyebabkan bencana kemanusiaan.

Hampir tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur hingga memaksa 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah kelangkaan makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Keputusan sementara ICJ pada Januari mengatakan "dapat dipercaya" bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza dan memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan tersebut serta menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler