JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menghentikan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi banjir di kawasan Merapi dan Bengawan Solo sejak 6 Maret 2013.
Operasi TMC itu dihentikan karena didasarkan pada hasil evaluasi antar instansi yang mempertimbangkan kondisi di lapangan dan masukan dari para ahli.
"Curah hujan di wilayah Gunung Merapi, Jawa Tengah dan Jawa Timur sesuai prakiraan BMKG sudah berkurang pada bulan Maret (201-300 mm/bulan) dan sifat hujan normal," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (9/3).
Dikatakan Sutopo, kawasan Merapi adalah kawasan resapan primer yang vital bagi penyediaan air untuk penduduk, pertanian dan lainnya bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dikhawatirkan operasi TMC akan mengurangi curah hujan sehingga imbuhan air dapat berkurang.
Pertimbangan lain operasi itu dihentikan karena pemerintah daerah telah siap menghadapi banjir lahar dingin.
"Sistem peringatan dini, konstruksi jembatan, komunikasi, dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir lahar seperti yang sudah dibangun BNPB, Kementerian PU dan BPPT dinilai telah berjalan baik," kata Sutopo.
Sutopo menerangkan, TMC beroperasi selama 34 hari, yaitu sejak 26 Januari hingga 27 Februari 2013 untuk antisipasi banjir Jakarta dan 3-4 Maret 2013 beroperasi untuk antisipasi banjir lahar dingin Merapi dan banjir di Bengawan Solo.
Total ada 67 sorti penerbangan dilakukan yaitu 45 sorti penerbangan pesawat Hercules dan 22 sorti penerbangan menggunakan CASA, menghabiskan bahan semai powder sebanyak 205,8 ton, membakar 486 batang flare dari lokasi Ground Particle Generator (GPG) sistem flare dan GPG sistem larutan selama 158 jam.
"TMC telah berhasil mengurangi hujan dan mengamankan Jakarta dari banjir," ucapnya
Dikatakan Sutopo, BNPB menyediakan Rp 13 miliar untuk operasi selama 60 hari kerja. Penggunaan anggaran menggunakan mekanisme swakelola (ad cost).
BPPT saat ini sedang menghitung total penggunaan anggaran pengoperasian TMC tersebut. "Jika ada sisa maka akan dikembalikan ke BNPB untuk digunakan penanganan bencana di daerah lain," tukas Sutopo. (gil/jpnn)
Operasi TMC itu dihentikan karena didasarkan pada hasil evaluasi antar instansi yang mempertimbangkan kondisi di lapangan dan masukan dari para ahli.
"Curah hujan di wilayah Gunung Merapi, Jawa Tengah dan Jawa Timur sesuai prakiraan BMKG sudah berkurang pada bulan Maret (201-300 mm/bulan) dan sifat hujan normal," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (9/3).
Dikatakan Sutopo, kawasan Merapi adalah kawasan resapan primer yang vital bagi penyediaan air untuk penduduk, pertanian dan lainnya bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dikhawatirkan operasi TMC akan mengurangi curah hujan sehingga imbuhan air dapat berkurang.
Pertimbangan lain operasi itu dihentikan karena pemerintah daerah telah siap menghadapi banjir lahar dingin.
"Sistem peringatan dini, konstruksi jembatan, komunikasi, dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir lahar seperti yang sudah dibangun BNPB, Kementerian PU dan BPPT dinilai telah berjalan baik," kata Sutopo.
Sutopo menerangkan, TMC beroperasi selama 34 hari, yaitu sejak 26 Januari hingga 27 Februari 2013 untuk antisipasi banjir Jakarta dan 3-4 Maret 2013 beroperasi untuk antisipasi banjir lahar dingin Merapi dan banjir di Bengawan Solo.
Total ada 67 sorti penerbangan dilakukan yaitu 45 sorti penerbangan pesawat Hercules dan 22 sorti penerbangan menggunakan CASA, menghabiskan bahan semai powder sebanyak 205,8 ton, membakar 486 batang flare dari lokasi Ground Particle Generator (GPG) sistem flare dan GPG sistem larutan selama 158 jam.
"TMC telah berhasil mengurangi hujan dan mengamankan Jakarta dari banjir," ucapnya
Dikatakan Sutopo, BNPB menyediakan Rp 13 miliar untuk operasi selama 60 hari kerja. Penggunaan anggaran menggunakan mekanisme swakelola (ad cost).
BPPT saat ini sedang menghitung total penggunaan anggaran pengoperasian TMC tersebut. "Jika ada sisa maka akan dikembalikan ke BNPB untuk digunakan penanganan bencana di daerah lain," tukas Sutopo. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Tahun Terakhir, TNI-Polri Bentrok 26 Kali
Redaktur : Tim Redaksi