"Ini membuktikan antisipasi yang dilakukan tim Polri dan TNI di Papua berhasil dan solid," ujar staf ahli keamanan Menteri Pertahanan Mayjen Hartind Asrin di Jakarta, Minggu (2/12). Pada Sabtu (1/12) lalu, ribuan tentara dan polisi disiagakan di berbagai kota di Papua.
Menurut Hartind, pemerintah melihat OPM sebagai sebuah ancaman. "Tidak bisa kita pungkiri, kelompok ini ada, tapi kecil, sangat kecil," ujar jenderal bintang dua itu.
Strategi tim TNI dan Polri di Papua dengan melakukan patroli gabungan dianggap pas menghadapi kelompok OPM. Apalagi, menurut dia, kelompok ini tidak mendapat simpati di hati masyarakat Papua. "Media juga jangan membesar-besarkan kekuatan mereka. OPM ini kecil kok," kata mantan atase pertahanan KBRI Kuala Lumpur ini.
Bagaimana dengan lobi di luar negeri? Hartind mengakui ada beberapa orang OPM yang rajin mencari dukungan politik di berbagai negara. Upaya mereka itu dilakukan agar ada tekanan dari negara lain terhadap Indonesia dalam pengelolaan Papua. "Namun upaya mereka juga gagal, kita sudah melakukan antisipasi-antisipasi," kata mantan Kapuskompublik Kementrian Pertahanan itu.
Secara terpisah Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius menjelaskan, meski Papua mulai kondusif namun kewaspadaan di polsek-polsek terpencil tetap dilakukan. "Polri melakukan upaya preventif, selain tentunya pro aktif melakukan pencarian terhadap pelaku tindakan kriminal," katanya.
Suhardi menjelaskan, Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian sudah melakukan antisipasi agar kejadian seperti penyerangan Polsek Pirime pekan lalu tidak terulang. "Kita minta masyarakat juga jangan terprovokasi dan beraktifitas normal saja," kata mantan Dirtipidter Bareskrim Polri itu.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ryaas: Beri Kesempatan PNS Muda Duduki Jabatan Strategis
Redaktur : Tim Redaksi