Operasi Phoenix untuk Buru Pembakar

Rabu, 11 Februari 2009 – 08:12 WIB
WHITTLESEA - Amukan api yang terus menggila di tenggara Australia masih saja tak terjinakkanApi semakin cepat menyebar karena dipicu hawa panas 47 derajat Celsius ditambah angin kencang berkecepatan 100 kilometer per jam

BACA JUGA: Rayakan Imlek, Gedung 30 Lantai Terbakar

Korban pun terus berjatuhan.

Melihat banyaknya jenazah yang belum teridentifikasi maupun terevakuasi dari lokasi bencana, pemerintah setempat berspekulasi bahwa jumlah korban tewas bisa melebihi 200 jiwa
Bencana kebakaran terbesar sepanjang sejarah Australia tersebut juga mengakibatkan sekitar seribu warga kehilangan rumah dan menghanguskan lahan seluas 365 ribu hektare

BACA JUGA: Warga Israel Butuh Kestabilan, Bukan Perubahan

Sementara itu, korban luka bakar yang dirawat di rumah sakit mencapai 500 orang.

''Masih ada sekitar 50 jiwa yang belum terkonfirmasi
Tapi, menurut petugas kamar mayat, mereka itu korban tewas yang belum teridentifikasi,'' kata Perdana Menteri Negara Bagian Victoria John Brumby seperti dilansir portal News.com.au.

Untuk mengurai penyebab kebakaran, pemerintah Australia telah membentuk satuan tugas (satgas) investigasi yang berisi 100 personel kepolisian

BACA JUGA: ICRC Evakuasi Korban Perang

Kemarin (10/2) Komisaris Polisi Negara Bagian Victoria Christine Nixon meluncurkan Operasi PhoenixTugasnya melacak dan menangkap pelaku pembakaran hutan secara sengaja hingga mengakibatkan bencana besar yang menelan ratusan korban jiwa.

Asisten Komisaris Polisi Dannye Moloney ditunjuk sebagai ketua tim investigasi tersebutTim investigasi itu terbentuk untuk menyelidiki kemungkinan tindak kriminal oleh pembakar hutan di 400 titik yang mengakibatkan sebagian besar wilayah Negara Bagian Victoria hangus.

Salah satu lokasi kebakaran yang disengaja itu adalah Gippsland, timur MelbourneKepolisian setempat mengatakan telah mengantongi nama tersangka pelaku kebakaran Churchill-Jeeralang di GippslandKorban tewas di wilayah itu mencapai 21 jiwaHamba hukum berencana merilis foto tersangka dalam beberapa hari ke depan.

Perdana Menteri Autralia Kevin Rudd di depan parlemen Canberra kemarin mengungkapkan, pelaku kebakaran hutan secara disengaja itu sama dengan melakukan pembunuhan masal.

Menurut Jaksa Agung Robert McClelland, bila memang terbukti tragedi kemanusiaan itu disebabkan tangan manusia, si pelaku akan dijerat pasal pembunuhan dan terancam hukuman mati atau seumur hidup''Kita terdiam oleh kemungkinan kebakaran secara disengaja,'' kata Rudd seperti dilansir BBC''Tiada maaf untuk (kejahatan) iniSeumpama pembunuhan, ini dalam skala besar,'' lanjut Rudd.

Sang PM juga berjanji merekonstruksi secepatnya wilayah-wilayah yang hancur dimakan apiPemerintah menyediakaan dana tanpa batas untuk proyek rekonstruksi tersebutHingga kini, kata Rudd, pemerintah telah menampung sumbangan AUD 15 juta.(ape/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Babak Baru Teheran-Washington


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler