Operasi Sikat Jaran Candi Jaring 52 Penjahat di Solo Raya, Lihat Tampang Mereka

Selasa, 02 November 2021 – 23:37 WIB
Para pelaku kejahatan yang terjaring Operasi Sikat Jaran Candi 2021 diperlihatkan di Mako 1 Polresta Surakarta, Selasa (2/11). Foto: Romensy Augustino/JPNN.com

jpnn.com, SOLO - Jajaran kepolisian di wilayah eks Keresidenan Surakarta menjaring 52 orang melalui Operasi Sikat Jaran Candi 2021.

Puluhan orang yang ditangkap itu merupakan target operasi (TO) maupun non-TO kasus 3C, yakni pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

BACA JUGA: 3 Pelaku Curanmor Tepergok Dorong Motor Korban, Begini Jadinya

Selain menangkap para pelaku kejahatan, polisi melalui operasi yang berlangsung pada 1-20 Oktober 2021 itu juga mengamankan barang bukti, di antanya ialah 23 unit motor, 1 mobil, dan beberapa barang terkait tindak pidana yang ditangani 7 polres di wilayah eks Keresidenan Surakarta.

Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak menyatakan ke-52 tersangka tersebut telah ditahan di tujuh rutan polres yang ada di Solo Raya guna penyidikan lebih lanjut.

BACA JUGA: Tersangka Curat Beraksi di 23 TKP, Hasilnya Cuma Buat Kebutuhan Hidup

"Koordinasi polres se-Solo Raya terus kami efektifkan, karena pelaku kejahatan ini di daerah satu dengan lainnya saling berhubungan," ujar Ade mewakili para kapolres wilayah Solo Raya dalam jumpa pers di Mako 1 Polresta Surakarta, Selasa (2/11).

Perwira menengah Polri itu menjelaskan polres se-Solo Raya telah berkoordinasi dengan Sub-bidang Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng guna menindaklanjuti hasil Operasi Sikat Jaran Candi 2021.

BACA JUGA: Wanita jadi Komplotan Curas

"Termasuk koordinasi sektoral dan akan terus berlangsung meski operasi ini telah selesai," kata Ade.

Selanjutnya, polisi mengembalikan barang bukti kasus curanmor kepada para pemiliknya.

Salah satu korban curanmor, Helma Fatma Sari, mengatakan motornya hilang di Hotel Lodji Surakarta pada 5 September lalu.

"Informasi terakhir, sepeda motor saya dijual pelaku di Jawa Timur," ungkapnya.

Korban lainnya, Sumardi, mengatakan motornya hilang di halaman depan rumahnya. Dia mengetahui motornya dicuri karena saat bersiap hendak berangkat kerja mendengar suara pagar rumahnya dibuka.

"Waktu itu saya baru ambil bekal makanan, setelah itu terdengar suara pintu terbuka dan motor sudah keburu dibawa kabur pencuri," katanya.

Oleh karena itu, Sumardi maupun Helma mengucapkan terima kasih kepada kepolisian yang membantu mencari sepeda motor mereka. Sebab, laporan mereka ke polisi langsung ditindaklanjuti dan tidak sia-sia.(mcr21/jpnn)


Redaktur : Antoni
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler