Operasi Zebra Digelar: Kecelakaan Menurun, Tilang Meningkat

Minggu, 05 November 2017 – 08:11 WIB
Polantas sedang melakukan razia kendaraan bermotor. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Data dari Operasi Zebra 2017 mengindikasikan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat di jalanan yang masih rendah.

Sanksi berupa penilangan dan teguran hingga hari ketiga operasi tersebut menunjukkan kenaikan 43 persen dari tahun lalu.

BACA JUGA: Surat Kendaraan Polisi Harus Lengkap Sebelum Operasi Zebra

Namun, dalam evaluasi awal diketahui pelanggaran tersebut terjadi karena ketidakefisienan traffic light dan volume kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan.

Sesuai data Korlantas Polri pada 2017 hingga hari ketiga Operasi Zebra diketahui terdapat 135.274 tilang dengan 36.194 teguran.

BACA JUGA: Perempuan Cantik Rambut Terurai Gagal Merayu Polantas

Jumlah itu naik dibanding 2016 dengan 101.751 tilang dan 26.358 teguran. Kenaikan tilang dan teguran total sekitar 34 persen.

Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Korlantas Kombespol Benyamin mengatakan bahwa untuk jumlah kecelakaan justru terjadi penurunan dengan presentasi 47 persen, pada 2017 terdapat 184 kecelakaan.

BACA JUGA: Razia, 230 Pemotor Ditilang di Depan Terminal

Tapi, pada 2016 terdapat 327 kecelakaan. ”Itu untuk hari ketiga ya, korban meninggal luka berat dan luka ringan juga menurun,” tuturnya.

Terkait pelanggaran yang justru meningkat, dia mengatakan bahwa peningkatan jumlah tilang dan teguran itu memang memperlihatkan peningkatan jumlah pelanggaran.

Namun, banyak hal yang menjadi penyebab pelanggaran tersebut. Misalnya, tidak efisiennya traffic light.

Misal di Perempatan Permata Hijau, Jakarta Selatan. ”Di tengah perempatan itu terdapat jembatan,” jelasnya.

Saat terjadi kemacetan, pengendara dari arah Jalan Panjang akan berupaya berhenti di jembatan, area yang diprediksi aman.

”Lampu belum hijau, tapi saat lampu merah dari arah Patal Senayan. Kendaraan yang berada di jembatan melaju. Mereka menunggu kendaraan tidak ada yang lewat. Ini merupakan pelanggaran, namun efisien,” tuturnya.

Hal yang serupa juga terjadi di kawasan Senayan, tepatnya di perlintasan kereta api. Pengendara biasanya berhenti di dekat palang pintu kereta api, sembari menunggu kereta lewat. ”Kondisi ini kami evaluasi,” terangnya.

Hasil sementara menunjukkan bahwa traffic light memang kerap tidak efisien. Sehingga, membuat kondisi kemacetan makin parah.

”Tapi, bukan berarti ini pembenaran untuk melanggar. Kami merasa ini perlu diselesaikan,” tuturnya.

Salah satu caranya, dengan membuat traffic light isa efisien dengan mendahulukan ruas jalan yang terjadi kemacetan. Hal semacam ini sudah dilakukan di sebagian titik di Jakarta. ”Perlu perluasan lagi, di Surabaya juga sudah ada semacam ini,” terangnya. (idr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 238 Kendaraan di Depok Terjaring Operasi Zebra Hari Pertama


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler