BATAM - Arif, seorang operator mesin PT Local Basic (LB) Teknologi di kawasan Tunas Industri Batam, dilarikan ke rumah sakit Camantha Sahidiya Mukakuning (RSCM), Rabu (26/6) sore. Ia mengalami kecelakaan kerja saat terkena semburan cairan timah panas di bagian wajah dan dadanya.
Akibatnya, kondisi warga Punggur, Nongsa itu cukup memprihatinkan. Arif yang dirawat di ruangan Markurius 2 RSCM, harus menjalani operasi pengangkatan cairan timah di wajah dan dadanya. Hingga tadi malam, kondisi kesehatan Arif masih kritis dan harus mendapat perawatan intensif.
Keluarga korban merasa kecewa dengan manajemen PT LB yang dinilai tak bertanggung jawab dengan kecelakaan kerja itu. Pasalnya sampai tadi malam manajemen PT belum datang dan memberikan penjelasan penyebab kecelakaan ataupun bertanggung jawab atas biaya pengobatan sesuai ketentuan aturan UU tenaga kerja yang berlaku.
“Semalam yang datang cuma leader anak ini, katanya mau tanggung jawab tapi sampai sekarang (malam tadi) belum ada tindakan apapun, jenguk saja belum dari perwakilan perusahaan,” kata Ikbal, keluarga Arif.
Diduga kuat, kecelakaan kerja karena keteledoran pihak perusahaan yang tidak memperhatikan keselamatan (safety) karyawannya. “Saya yakin ini karena tak diperhatikan safety-nya, Arif baru sebulan kerja seharusnya dituntun dulu bukannya dibiarkan sendiri kerja tanpa savety,” kata Ikbal.
HRD PT LB Teknologi Gea saat dihubungi via telepon mengaku akan bertanggung jawab kejadian itu. “Memang belum sempat kami kunjung tapi perusahaan akan tanggung jawab,” katanya.(eja/jpnn)
Akibatnya, kondisi warga Punggur, Nongsa itu cukup memprihatinkan. Arif yang dirawat di ruangan Markurius 2 RSCM, harus menjalani operasi pengangkatan cairan timah di wajah dan dadanya. Hingga tadi malam, kondisi kesehatan Arif masih kritis dan harus mendapat perawatan intensif.
Keluarga korban merasa kecewa dengan manajemen PT LB yang dinilai tak bertanggung jawab dengan kecelakaan kerja itu. Pasalnya sampai tadi malam manajemen PT belum datang dan memberikan penjelasan penyebab kecelakaan ataupun bertanggung jawab atas biaya pengobatan sesuai ketentuan aturan UU tenaga kerja yang berlaku.
“Semalam yang datang cuma leader anak ini, katanya mau tanggung jawab tapi sampai sekarang (malam tadi) belum ada tindakan apapun, jenguk saja belum dari perwakilan perusahaan,” kata Ikbal, keluarga Arif.
Diduga kuat, kecelakaan kerja karena keteledoran pihak perusahaan yang tidak memperhatikan keselamatan (safety) karyawannya. “Saya yakin ini karena tak diperhatikan safety-nya, Arif baru sebulan kerja seharusnya dituntun dulu bukannya dibiarkan sendiri kerja tanpa savety,” kata Ikbal.
HRD PT LB Teknologi Gea saat dihubungi via telepon mengaku akan bertanggung jawab kejadian itu. “Memang belum sempat kami kunjung tapi perusahaan akan tanggung jawab,” katanya.(eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pensiunan BUMN Dapat BLSM
Redaktur : Tim Redaksi