Operator Mestinya Introspeksi, Benahi Layanan dan Keamanan

Sabtu, 29 April 2017 – 20:03 WIB
Tampilan laman Telkomsel yang diretas. Foto: ist.

jpnn.com, JAKARTA - Situs Telkomsel yang beralamat di www.telkomsel.com pada Jumat (28/4) pagi diretas oleh hacker anonymous.

Website operator yang sahamnya dimiliki oleh BUMN dan Singtel itu diganti dengan tulisan protes dan caci-maki mahalnya harga internet provider tersebut.

BACA JUGA: Telkomsel Klaim Situs yang Diretas Bukan Database Konsumen

Aksi itu mengundang simpati netizen. Muncul desakan agar operator telekomunikasi berbenah diri dan tidak mengutamakan keuntungan semata, apalagi seperti operator yang sahamnya dikuasai oleh perusahaan negara.

"Kami rasa ini momen untuk berbenah ya, baik di sisi keamanan maupun juga penerapan tarif ke pelanggan sehingga tidak perlu terjadi lagi di masa depan," ujar pengamat telekomunikasi STMIK Handayani Makassar, Kamaruddin, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (29/4).

BACA JUGA: Telkomsel Kena Retas, XL dan Indosat Nyinyir di Medsos

Kamaruddin mengatakan, aksi itu mewakili suara konsumen yang terpendam akan mahalnya layanan operator yang bersangkutan.

Dengan status sebagai perusahaan negara yang bertanggung jawab memeratakan akses teknologi informasi bagi seluruh masyarakat Indonesia, tentu sudah wajar jika Telkomsel dituntut memberikan lebih baik dari yang lain.

BACA JUGA: Fokus Benahi Situs, Telkomsel Belum Pikirkan Langkah Hukum

"Mestinya ini jadi bahan introspeksi bagaimana memberikan tarif yang terjangkau bagi pelanggan. Tugas negara menyediakan akses internet dengan tarif terjangkau bagi masyarakat, apalagi dengan visi pemerintah di bidang TI pada 2020 nanti," tegasnya.

Dijelaskannya, saat ini masih terjadi ketimpangan akses data di Indonesia Timur. Seperti di Makassar dan diluar jawa yang terbatas dan hanya dikuasai operator dominan.

Selain tarif internet yang mahal, juga minimnya layanan lain sehingga konsumen harus menerima apa yang ada bagaimanapun kondisinya.

"Dari kejadian ini operator dan regulator harus berkaca bahwa masih ada masalah disini yang harus diselesaikan bersama," sambungnya.

Disisi lain, pihaknya juga meminta Telkomsel selaku penyedia jasa internet harus berbenah khususnya di disisi keamanan aplikasinya dengan adanya kejadian ini telkomsel lebih baik kedepannya.

Di sisi lain pemerintah pun mestinya memberikan perhatian agar masyarakat di luar Jawa bisa merasakan hal yang sama dari sisi layanan data.

Seperti diketahui situs resmi Telkomsel dikerjai hacker Jumat kemarin. Sang peretas itu memprotes harga paket data Telkomsel yang dianggap terlalu mahal. Deskripsinya pun berisi kata-kata kasar yang mengeluhkan soal itu.

"Pegimane bangsa Endonesia mau maju kalo internet aja mahal," begitu salah satu bunyinya.

Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah menjelaskan mengapa tarif internet dirasa paling mahal. Paket internet Telkomsel dibuat untuk memenuhi banyak kebutuhan pelanggan.

"Harga bisa dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia termasuk yang murah, kalau tidak salah termurah nomor tiga di dunia," ujarnya.

Telkomsel menawarkan tarif dengan harga terjangkau, tetapi tidak terlalu murah juga. "Karena kalau terlalu murah gak baik buat masyarakat juga," ujarnya.

Ada tiga hal kenapa tarif internet dirasa paling mahal. Tiga hal itu dilihat layanan telekomunikasi secara luas.

Pertama adalah harga terjangkau. Kedua, keberlanjutan dan ketiga yaitu soal jangkauan atau coverage.(rls/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkomsel Pastikan tak akan Penuhi Tuntutan Peretas Situsnya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler