"Layanan nilai tambah (value added service- VAS) ini hadir untuk mengkompensasi stagnannya pertumbuhan layanan voice dan SMS," kata Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ASTI) Sarwoto Atmosutarno dalan jumpa pers di Pacific Place, Jumat (13/1).
Secara umum, ATSI mencatat selama 2011 kendati secara persentase pertumbuhan cenderung stagnan, namun tetap terjadi pertumbuhan customer base pengguna selular Indonesia. Disisi lain, jumlah pelanggan dilayanan data dan broadband sendiri menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dengan pertumbuhan lebih dari 100 persen pelanggan data dan broadband yanh hingga akhir tahun lalu jumlahnya berada dalam kisaran angka di sekitar 70 juta pelanggan.
"Melihat kenyataan ini, kami dapat mengatakan bahwa penetrasi industri telekomunikasi seluler Indonesia telah berhasil membuka akses telekomunikasi bagi rakyat Indonesia," tambahnya.
Kesuksesan penetrasi ini juga tercermin dalam angka pemakaian suara, frekuensi pesan pendek dan trafik layanan data selama 2011 yang mencapai lebih dari 180 miliar menit percakapan, 260 miliar pesan pendek dan 27.000 terabyte transaksi data.
"Pertumbuhan penyedia konten (content provider) diharapkan akan mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembatasan BBM Kerek Inflasi 0,94 Persen
Redaktur : Tim Redaksi