"Tapi dengan alasan ekonomi dan semakin tidak efisiennya satuan-satuan tank di negeri Belanda bila dibandingkan dengan ancaman yang ada, pemerintah Belanda tetap berusaha meminta green light dari parlemennya," kata Hasanudin, kepada wartawan, Kamis (19/1).
Bahkan, kata dia, dua hari yang lalu atau 16 Januari 2012 , di Twede Kamer terjadi perdebatan antara partai oposisi dengan Menteri Luar Negeri Belanda. "Pihak oposisi meminta Menlu tidak menerima delegasi Kemenhan dan DPR RI," tegasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf menegaskan, menolak rencana Kementerian Pertahanan membeli 100 unit Tank Leopard bekas milik Belanda. Ia menilai, hal itu akan mematikan industri strategis dalam negeri dan bertolak belakang dengan opini publik yang menghendaki kemandirian teknologi dalam negeri.
“Rencana pembelian itu harus dikaji ulang. Selama ini PT. Pindad mampu memproduksi tank yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia kenapa harus impor dari luar. Jika ini tetap dilakukan maka industri dalam negeri akan bangkrut karena tidak ada yang beli.” Ujar Muzzammil di DPR RI (18/1). (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Menteri Bukan Bagian Kabinet
Redaktur : Tim Redaksi