jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjaga pasokan produksi pertanian di tengah pandemi COVID-19. Mendukung hal tersebut, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) tetap melaksanakan aktivitas dengan tentunya tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan.
Salah satu kegiatan yang tetap berlangsung yakni kaji terap tumpang sari tanaman (turiman) padi gogo, jagung, kedelai (Pajale) tahun 2020. Kegiatan ini berlangsung pada lahan seluas 4 hektar yang merupakan kerjasama antara petani dan BPP Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
BACA JUGA: Kementan Siap Bantu Mitigasi Sawah di Majalengka
Penyuluh BPTP Jabar Dr. Darojat Prawiranegara menyoroti tiga poin penting tujuan kaji terap untuk tetap berlangsung, yakni sebagai media diseminasi Inovasi teknologi kepada penyuluh dan petani, sebagai media pembelajaran bagi penyuluh dan petani, dan sebagai kajian bersama suatu Inovasi teknologi spesifik Lokasi antara Peneliti-Penyuluh-Petani.
Dr. Darojat juga memaparkan mengenai optimalisasi kegiatan kaji terap saat COVID-19. "Selama covid, kami memanfaatkan TIK by phone, WA, video dan basis internet lainnya untuk intruksi pelaksanaan kegiatan lapangan. Peneliti/penyuluh BPTP berkomunikasi dengan penyuluh daerah yang selanjutnya disampaikan kepada petani," tutur beliau.
BACA JUGA: DPM Kementan Siapkan Minuman Vitamin C Bagi Tenaga Medis di Garut
Optimalisasi penggunaan teknologi menjadi jembatan tetap berlangsungnya komunikasi dan kegiatan dengan meminimalkan faktor resiko COVID-19 dari kegiatan pertemuan yang berkerumun.(ikl/jpnn)
BACA JUGA: Indonesia Butuh Bawang, DPR Minta Kemendag Hormati Kewenangan Kementan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi