jpnn.com, JAKARTA - Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) yang dikelola oleh Kantor International Visitors di Biro Pendidikan dan Kebudayaan Deplu Amerika Serikat (AS).
Utari adalah salah satu dari 6 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan lintas profesi yang terpilih untuk mengikuti program itu selama Juni 2023.
BACA JUGA: Mahasiswa S3 Universitas Wageningen Belanda Belajar di Aruna, Mantap Bener
Lima orang lainnya ialah perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP), asosiasi sarjana perikanan, private sector dan pabrik.
Program pembelajaran ini mengangkat tema tentang Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan (Sustainable Fisheries Management) yang merupakan pentahelix untuk implementasi perikanan berkelanjutan di Amerika.
BACA JUGA: Program DSA Sasar Nelayan Aruna, Ibu-Ibu & Perempuan Pesisir
Utari menyambut baik kesempatan mengikuti program tersebut lantaran Amerika merupakan salah satu market terbesar untuk ekspor produk tangkapan nelayan lokal asal Indonesia.
"Adalah kesempatan yang berarti bagi Aruna dan saya secara pribadi untuk dapat belajar mengenai Sustainable Fisheries Management yang dilaksanakan melalui program pembelajaran IVLP ini," kata Utari dalam keterangannya, Rabu (12/7).
BACA JUGA: Cerita Nelayan Pertama Aruna, Ekonomi Terdongkrak, Hasil Tangkapan Diekspor, Bangganya!
Dia mengaku banyak hal yang dipelajari selama program tersebut dan bisa menjadi tolak ukur yang mendasari tiap keputusan strategis perusahaannya di masa mendatang.
"Apalagi Amerika masuk salah satu negara ekspor kami. Saya juga berharap semoga perikanan di Indonesia juga semakin bisa menerapkan konsep dan implementasi perikanan keberlanjutan secara lebih menyeluruh," lanjutnya.
Di sisi lain, Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim menyatakan Amerika merupakan salah satu negara tujuan ekspor produk perikanan dunia.
Nilai impor produk perikanan Amerika Serikat 2022 sendiri mencapai sekitar 15,34 persen dari total nilai impor produk perikanan dunia.
Dia menyebutkan potensi sumber daya ikan di 11 wilayah pengelolaan di Indonesia lebih dari 12 juta.
"Tentu ini bukan angka yang sedikit. Adapun, komoditas ekspor produk perikanan Indonesia meliputi rajungan, tuna, udang, lobster, kerapu, dan yang lainnya. Ini adalah sumber daya yang patut dioptimalkan oleh orang-orang yang benar-benar memahami sektor tersebut dengan matang. Tak heran apabila IVLP menjadi sebuah kesempatan besar untuk belajar," kata Sung Y. Kim.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra