Menurut Musliar, seiring kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi, semakin banyak pula masyarakat yang menggunakan media digital/ Karenanya diyakini media digital cukup efektif untuk mengurangi kesenjangan keaksaraan tersebut.
"Sudah menjadi tugas kami mempertahankan dan menghargai kebhinekaan yang ada, antara lain bahasa Ibu," kata Musliar usai membuka seminar "Meningkatkan Keaksaraan Digital yang Inklusif dan Berkesetaraan untuk Semua" di Jakarta, Kamis (1/11).
Musliar meyakini media digital dapat dimanfaatkan untuk pemerataan keaksaraan yang berakar pada bahasa Indonesia sebagai bahasa induk. Sebab, Bahasa Indonesia menjadi pengantar dalam dunia pendidikan.
Seperti diketahui, seminar internasional keaksaraan ini sendiri dihadiri delegasi negara-negara E-9 yang terdiri dari Indonesia, Bangladesh, Brazil, China, Mesir, India, Meksiko, Nigeria, dan Pakistan, serta negara anggota Asean."Kita berharap melalui seminar ini bisa dirumuskan kerangka program keaksaraan inklusif untuk mengurangi hambatan peningkatan keaksaraan," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Konsel Panen Keluhan Guru
Redaktur : Tim Redaksi