jpnn.com, JAKARTA - PT. Widodo Makmur Perkasa (WMP) terintegrasi secara holistik dengan lima lini bisnis, yakni Livestock, Meat Processing, Poultry, Commodity, serta Construction & Energy.
Selain mengedepankan integrasi antara kelima lini bisnisnya serta strategi pertumbuhannya, WMP juga telah menerapkan prinsip–prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan menjadikan berbagai inisiatif ESG ini sebagai katalis dalam proyeksi pertumbuhannya ke depan.
BACA JUGA: Makam Vanessa Angel Dikabarkan Rusak, Penjaga Makam Bilang Begini
Berbagai inisiatif yang telah dijalankan oleh WMP antara lain instalasi panel surya pada berbagai fasilitas milik perusahaan untuk mendukung kebutuhan energi dalam aktivitas perusahaan.
Serta pengembangan fasilitas pengolahan limbah peternakan menjadi biofertilizer dan energi biogas untuk mendukung kebutuhan dari perkebunan jagung yang akan dikembangkan oleh perusahaan.
BACA JUGA: PRO-X 207, Lebih Tahan Lama dan Mudah Diaplikasikan
CEO Widodo Makmur Perkasa Tumiyana menjelaskan instalasi panel surya pada fasilitas perusahaan dibagi menjadi tiga tahap.
"Instalasi tahap pertama dan fase pertama telah selesai dilaksanakan pada Oktober lalu. Di mana tahap pertama ini akan dibagi menjadi 3 fase, di mana fase pertama telah selesai dijalankan dan akan dilanjutkan dengan fase kedua dan ketiga yang ditargetkan rampung pada semester pertama 2022," ujar Tumiyana.
BACA JUGA: Promosi Produk Vape oleh Influencer Perlu Dibuat Aturan Khusus
Pada instalasi tahap pertama ini, WMP menargetkan instalasi panel surya dengan kapasitas 37,7 MWp dari total rencana perusahaan untuk mengaplikasikan infrastruktur panel surya dengan total kapasitas 158 MWp, di seluruh fasilitas produksinya.
Sementara itu, WMP juga telah mengoperasikan fasilitas pengolahan limbah peternakan menjadi biofertilizer dan energi biogas.
Di mana WMP menargetkan kedepannya akan mampu untuk menghasilkan 21.528 m3 energi biogas per hari, melalui fasilitas pengolahan limbah yang sedang dikembangkan oleh perusahaan.
“Prinsip ESG ini memang menjadi salah satu pedoman utama kami dalam menjalankan bisnis di sektor pangan. Kami tidak hanya akan berfokus kepada pertumbuhan bisnis serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham perusahaan. Namun kami juga senantiasa berusaha memberikan nilai tambah bagi seluruh elemen masyarakat, kami ingin memastikan kehadiran kami akan membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia secara luas," serunya.
Selain itu WMP juga memiliki komitmen untuk menyerap hasil produksi para petani maupun petani lokal di sekitar fasilitasnya, serta menjalankan berbagai program pembinaan maupun pelatihan bagi para pelaku industri pangan generasi muda di Indonesia yang terpusat di Joglo Tumiyono, Klaten, Jawa Tengah.
WMP sambung Tumiyana berkomitmen untuk mengalokasikan suplai 45% dari kebutuhan bahan baku pakannya wajib diserap dari hasil pertanian warga sekitar, maupun petani lokal untuk dapat tetap menjaga keseimbangan perekonomian rakyat di area aktivitas perusahaan.
“Seluruh model bisnis kami memang telah kami rancang tidak hanya untuk membawa pertumbuhan maupun pengembangan perusahaan semata. Kami telah menjalankan serta merancang integrasi bisnis yang memungkinkan kami untuk melibatkan berbagai stakeholders, khususnya para peternak dan petani muda di Indonesia," kata Tumiyana.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy