jpnn.com, PLERED - Dalam rangka meningkatkan daya saing dan memperkuat citra produk gerabah lokal, para pengrajin di Kecamatan Plered, Purwakarta, mendapatkan pelatihan Brand Activation melalui identitas visual dan kemasan.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Media Komunikasi (STMK) Trisakti, melalui Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), dengan tujuan untuk membantu pengrajin dalam memanfaatkan teknologi dan strategi branding modern agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif, terutama di era digital.
BACA JUGA: Ibas Dorong Pengrajin Gerabah Tetap Eksis dan Berkembang di Masa Sulit
"Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, strategi Brand Activation kini menjadi salah satu aspek penting bagi pengusaha dan kreator untuk memperkuat citra dan daya saing di pasar," ujar Ferdiansyah Ali, selaku anggota pengabdian.
Maka, sambung Ferdiansyah, untuk mendukung hal tersebut, diadakan Pengabdian kepada Masyarakat oleh dosen dan mahasiswa STMK Trisakti, dengan tema pengabdian “Brand Activation Melalui Identitas Visual dan Kemasan untuk Pengrajin Gerabah Plered, Purwakarta, Jawa Barat”.
BACA JUGA: Wah, Mas Ibas Borong Banyak Gerabah saat Pulang dari Purwoasri
Kegiatan pengabdian yang merupakan implementasi dari dana hibah DRTPM, Kemendikti dan Ristek ini dipimpin oleh Ferdiansyah Ali, dan sebagai anggota pengabdian terdiri dari 2 anggota yaitu Yahya Dewanto dan Budi Suyanto serta dibantu oleh beberapa dosen tetap dan mahasiswa STMK Trisakti.
Pengabdian yang diadakan dengan meminjam Aula Kantor Desa Cibogohilir, Kecamatan Plered pada 24 Oktober 2024 dibuka oleh Camat Plered Heri Anwar dan dihadiri oleh para pengrajin gerabah asal Desa Anjun dan sekitarnya.
BACA JUGA: Blusukan ke Sentra Gerabah Banten, Ini Aspirasi Warga
Dalam sambutan pembukaan oleh Camat Plered menyampaikan bahwa atas nama masyarakat setempat, pihaknya memberikan apresiasi sepenuhnya terkait pengembangan potensi para pengrajin pada kegiatan pelatihan ini sehingga membuka gagasan dan inovasi terkait branding dan packaging untuk produk hasil kerajinan gerabang di Plered.
"Semoga pelatihan ini membantu menjadikan kerajinan gerabah sebagai komoditas ekspor," ujar Heri Anwar.
Sementara Ketua STMK Trisakti Budi Suyanto menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan Pemerintah Kecamatan Plered, Desa Anjun, Desa Cibogohilir, dan masyarakat setempat menerima kegiatan PKM STMK Triskati.
"Semoga dengan PKM ini bisa membawa transformasi digital ke para pengrajin gerabah di Plered membuat ekonomi yang lebih mandiri, Go Digital, dan menuju ke Indonesia Emas," ucap Budi Suyanto.
Pengabdian ini diawali dengan mengangkat materi "Brand Identity on Packaging" oleh Budi Suyanto dengan fokus pada bagaimana kemasan produk dapat mencerminkan identitas merek yang kuat.
Tema ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya brand identity sebagai elemen utama dalam menarik perhatian konsumen melalui kemasan produk yang menarik dan konsisten dengan nilai brand.
Pada materi kedua, peserta dibekali keterampilan dalam “Pemanfaatan aplikasi Cap-Cut untuk foto dan video produk dengan handphone untuk desain media promosi” oleh Ferdiansyah Ali.
Dengan memanfaatkan perangkat yang sederhana, mereka diajarkan cara mengambil foto dan video produk berkualitas baik dengan menggunakan handphone, yang siap digunakan sebagai media promosi di platform sosial media seperti Instagram dan TikTok.
Implementasi foto dan video untuk media sosial tersebut menggunakan aplikasi Canva dan Cap-Cut. Hal ini penting untuk meningkatkan visibilitas produk gerabah dari Plered di mata konsumen lokal maupun internasional.
Materi selanjutnya mengenai “Desain dan Struktur Kemasan Produk” oleh Yahya Dewanto. Sebagai bagian penting dari pelatihan ini, pengrajin juga mempelajari teknik pembuatan packaging yang fungsional namun tetap estetik.
Mereka didorong untuk mengeksplorasi penggunaan fitur tambahan yang inovatif dalam kemasan, yang dapat meningkatkan citra merek di mata konsumen modern.
Pengemasan yang menarik tidak hanya akan menambah nilai estetika produk, tetapi juga meningkatkan daya jual serta daya tarik di pasar domestik maupun internasional.
Kegiatan pengabdian ini sangat menarik bagi para pengrajin, ini terlihat dari antusias dan semangat para peserta PKM dalam mengikuti pemberian materi, diskusi dan tanya jawab.
Salah satu pengrajin gerabah yang menjadi perserta, Yanti Yulyanti selaku ketua UMKM Puteri Aneka Murah, mengatakan bahwa pelatihan ini menambah wawasan dan memberikan manfaat untuk usaha para pengrajin gerabah.
Melalui branding dan packaging membantu produk kami di kenal lebih luas, baik lokal, nasional, maupun internasional.
"Semoga usaha kami menjadi lebih maju dan omzet kami meningkat. Harapan kami, mudah-mudah kegiatan seperti bisa terus dilanjutkan oleh Trisakti Multimedia (STMK Trisakti -red)," ujar Yanti.
Kegiatan pengabdian berakhir sekitar pukul 16.30 WIB. Dalam penutupan kegiatan, Ferdiansyah Ali selaku Ketua Tim PKM Dana Hibah DRPTM, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat membuahkan hasil yang positif bagi pengembangan produk kerajinan di Plered.
"Seiring dengan perkembangan teknologi, pengrajin lokal kini dituntut untuk lebih kreatif dan adaptif agar dapat mempertahankan eksistensi dan relevansi produk mereka di era globalisasi," ucap Ferdiansyah Ali menutup kegiatan pengabdian masyarakat STMK Trisakti. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif