JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat meyakini, persoalan yang terjadi di internal Partai Demokrat saat ini, tidak berpengaruh kepada upaya pemenangan pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan di pilgub Sumut.
Syaratnya, jajaran pengurus dan kader partai berlambang mercy di Sumut tidak terseret pada arus pemberitaan media massa yang memberikan kesan ada disharmoni antara Ketua Majelis Tinggi yang juga Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono, dengan Ketum Anas Urbaningrum.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum PD, Jhonny Allen Marbun, saat dihubungi JPNN, kemarin (13/2). Hal itu pula yang disampaikan Jhonny dalam pertemuannya dengan 500-an kader Demokrat di Wisma Kartini Jalan T Cik Ditiro, Medan, Selasa (12/2) malam.
"Sumut sudah terprogram. Semua bekerja untuk pilgub," ujar anggota DPR itu. Pada Rabu (13/2) malam, giliran para relawan Amri-RE yang diceramahi Johnny dan Sutan Bathoegana, di tempat yang sama, di Wisma Kartini.
Yang disampaikan Jhonny kepada seluruh kader PD di Sumut dan relawan Amri-RE, bahwa tidak ada pengambilalihan kendali Demokrat dari tangan Anas ke SBY. Yang terjadi sesungguhnya, kata Jhonny, Majelis Tinggi akan berperan lebih besar lagi, sebagaimana peran eksekutif partai. Dan di Majelis Tinggi itu, lanjut dia, juga ada Anas sebagai anggota, termasuk Jhonny Allen sendiri.
"Tak ada terminologi pengambilalihan, tapi dalam satu kotak di Majelis Tinggi. Yang selama ini terjadi, Majelis Tinggi kan hanya sebagai pengayom, pendengar, penasehat, dan memberi rekomendasi. Nah, sekarang beliau (SBY, red) akan lebih banyak memberikan waktunya untuk mengejar kekurangan-kekurangan," beber Jhonny.
Terkait pernyataan sejumlah pengurus PD Sumut, yang lantas memberikan kesan di jajaran PD Sumut juga terbentuk faksi Anas dan faksi SBY, menurut Jhonny, itu lantaran mereka tidak memahami masalah.
"Mereka tidak mengerti. Saya sudah katakan kepada mereka, jika tak mengerti, tak usah komentar. Mereka terseret-seret berita, mereka tak mudeng, asal ngomong. Tadi malam (Selasa malam, red) saya sampaikan itu," kata Jhonny.
Pemahaman masalah itu, lanjutnya, juga penting untuk disampaikan kepada para relawan Amri-RE. Tujuannya, agar mereka tetap solid. Dia mengatakan, jika kader dan seluruh relawan Amri-RE solid, pasangan ini akan memenangkan pilgub Sumut.
Jhonny menyebutkan, pihaknya sudah melakukan survei. Hasilnya, pasangan Amri-RE mendapat posisi teratas, dengan dibayangi ketat pasangan Gus Irawan-Soekirman. "Disusul Gatot. Tiga itu yang bersaing ketat berdasarkan hasil survei," ujar Jhonny. Sayangnya, dia tidak menyebutkan skor hasil survei untuk melihat seberapa ketat persaingan ketiga pasangan itu.
Yang jelas, kata Jhonny, hasil survei itu tidak jauh beda dari komentar sejumlah pengamat mengenai peta kekuatan masing-masing pasangan calon.
"Karena masing-masing calon sudah jelas perbedaan latar belakangnya, sehingga mudah terbaca. Tapi kita tetap terus kerja keras. Kami, seluruh kader dan relawan, akan terus melakukan pendekatan-pendekatan ke masyarakat dengan cara-cara yang simpatik," ulas pentolan Demokrat yang punya peran penting dalam penentuan pasangan cagub-cawagub dari Demokrat itu. (sam/jpnn)
Syaratnya, jajaran pengurus dan kader partai berlambang mercy di Sumut tidak terseret pada arus pemberitaan media massa yang memberikan kesan ada disharmoni antara Ketua Majelis Tinggi yang juga Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono, dengan Ketum Anas Urbaningrum.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum PD, Jhonny Allen Marbun, saat dihubungi JPNN, kemarin (13/2). Hal itu pula yang disampaikan Jhonny dalam pertemuannya dengan 500-an kader Demokrat di Wisma Kartini Jalan T Cik Ditiro, Medan, Selasa (12/2) malam.
"Sumut sudah terprogram. Semua bekerja untuk pilgub," ujar anggota DPR itu. Pada Rabu (13/2) malam, giliran para relawan Amri-RE yang diceramahi Johnny dan Sutan Bathoegana, di tempat yang sama, di Wisma Kartini.
Yang disampaikan Jhonny kepada seluruh kader PD di Sumut dan relawan Amri-RE, bahwa tidak ada pengambilalihan kendali Demokrat dari tangan Anas ke SBY. Yang terjadi sesungguhnya, kata Jhonny, Majelis Tinggi akan berperan lebih besar lagi, sebagaimana peran eksekutif partai. Dan di Majelis Tinggi itu, lanjut dia, juga ada Anas sebagai anggota, termasuk Jhonny Allen sendiri.
"Tak ada terminologi pengambilalihan, tapi dalam satu kotak di Majelis Tinggi. Yang selama ini terjadi, Majelis Tinggi kan hanya sebagai pengayom, pendengar, penasehat, dan memberi rekomendasi. Nah, sekarang beliau (SBY, red) akan lebih banyak memberikan waktunya untuk mengejar kekurangan-kekurangan," beber Jhonny.
Terkait pernyataan sejumlah pengurus PD Sumut, yang lantas memberikan kesan di jajaran PD Sumut juga terbentuk faksi Anas dan faksi SBY, menurut Jhonny, itu lantaran mereka tidak memahami masalah.
"Mereka tidak mengerti. Saya sudah katakan kepada mereka, jika tak mengerti, tak usah komentar. Mereka terseret-seret berita, mereka tak mudeng, asal ngomong. Tadi malam (Selasa malam, red) saya sampaikan itu," kata Jhonny.
Pemahaman masalah itu, lanjutnya, juga penting untuk disampaikan kepada para relawan Amri-RE. Tujuannya, agar mereka tetap solid. Dia mengatakan, jika kader dan seluruh relawan Amri-RE solid, pasangan ini akan memenangkan pilgub Sumut.
Jhonny menyebutkan, pihaknya sudah melakukan survei. Hasilnya, pasangan Amri-RE mendapat posisi teratas, dengan dibayangi ketat pasangan Gus Irawan-Soekirman. "Disusul Gatot. Tiga itu yang bersaing ketat berdasarkan hasil survei," ujar Jhonny. Sayangnya, dia tidak menyebutkan skor hasil survei untuk melihat seberapa ketat persaingan ketiga pasangan itu.
Yang jelas, kata Jhonny, hasil survei itu tidak jauh beda dari komentar sejumlah pengamat mengenai peta kekuatan masing-masing pasangan calon.
"Karena masing-masing calon sudah jelas perbedaan latar belakangnya, sehingga mudah terbaca. Tapi kita tetap terus kerja keras. Kami, seluruh kader dan relawan, akan terus melakukan pendekatan-pendekatan ke masyarakat dengan cara-cara yang simpatik," ulas pentolan Demokrat yang punya peran penting dalam penentuan pasangan cagub-cawagub dari Demokrat itu. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Pelopori Penggunaan APBN untuk Talangi Korban Century
Redaktur : Tim Redaksi